Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Setia Pulang untuk Dinda, tapi..

Diperbarui: 12 Mei 2022   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri puisi untu Dinda dokpri

Konyol. Bodoh. Buang waktu tidak sebentar. Untuk rasa nyaman, tapi pura pura. Serasa bahagia tapi tidak nyata.

Aku menunggumu. Berharap bisa denganmu. Setia pulang untuk Dindaku selalu. Tapi ini bagaimana. Buang waktu percuma, untuk ending dijawab tidak. Telan pil pahit bukan untuk sembuh. Mabuk asmara tapi fatamorgana.

Habislah berbatang batang rokok. Menipu diri. Sandiwara bahagia. Hanya untuk menanti. Seolah inilah panggung terbaik. Disini, setia tapi tak punya arti.

Langkah ceria saat datang. Tapi pilu saat pulang. Jika ini nyata, disinilah pelabuan terakhir. Aku tak akan pulang Karena aku datang bukan untuk pulang. 

Mimpi datang dalam gemilang. Seolah cemerlang. Tapi harus bangun dan hilang. Pergi untuk setia yang gersang. Misteri rasa hati sepasang. Harapan palsu tertutup cinta yang riang, tapi terkekang. Ada, tapi tak ada, tertinggal dalam kisah gamang. 

Malang, 12 Mei 2022

Ditulis oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline