Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Larung Damar Kambang

Diperbarui: 7 Mei 2022   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Larung Damar Lambang dokpri Eko irawan

Lihatlah ke kampung. Sungai itu. Dibawah angkuhnya jembatan kolonial. Dulu itu nafas kota ini. Menghidupi jelata. Mengairi bumi haus. Agar tumbuh mekar, kuncup peradaban.

Lorong kampung, kisah para pejuang. Mengais rejeki. Mencari kehidupan. Tengoklah...
Lihatlah.... Datanglah....
Kami ini ada. Tapi tertutup gemerlap negeri atas. Yang berhias lampu lampu.

Larung damar kambang. Di sungai sukun. Bukalah mata. Bukalah hati. Pemantik bangkit, mulai menggeliat. Dari kami, untuk kami. mandiri. Berdikari.

Hanyutkanlah. Terang tetap nyala. Tak tenggelam. Karena kambang. Mengapung dalam jaman. Mengalir dalam kisah. Kami masih ada. Bertahan. Mencipta karya karsa. Membuang sengkala. 

Dalam Larung damar kambang. Tertuang Pesan dan Harapan. Membuang pesimis. Penerang obtimis, tetap nyala, tetap kambang, walau diguncang, tak kenal tenggelam.


Malang, 7 Mei 2022
Ditulis oleh : Eko Irawan

Puisi saya persembahkan untuk even sbb.

Dokpri festival Larung damar kambang 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline