Semua orang itu, pernah kecil. Dalam dunia antah berantah. Khayal dalam bermain. Imaji dunia, sesuai tafsir perkembangan psikologi jiwa pribadi.
Saat metafisika dianggap klenik. Dianggap tak modern. Dunia Bergerak menuju dunia baru. Dunia metaverse. Namun munculah spirit doll. Sebuah konsep metaverse behaula.
Sungguh itu metaverse antik dari jaman metafisika. Sama ceritanya. Seolah ada dalam realita. Saat jiwa jiwa ini mulai sakit. Berbaju modern, dalam ranah klenik.
Tak salah, tapi tak bisa dibenarkan. Benar, tapi tafsir kesepian. Salah, karena itu bukan logika nyata manusia waras. Dibilang tak waras, tapi dibeli sangat mahal. Dianggap nyata, tapi tak ada.
Spirit doll metaverse behaula. Dianggap hidup menemani, jiwa sendiri. Yang kesakitan. Kesepian dalam istana para kaya raya. Tapi kehilangan makna makhluk sosial, asli manusia.
metaverse, bentuk metafisika baru. Spirit doll pemantik behaula, dalam baju baju enigma. Yang tak dipahami dalam logika waras. Karena kini, semua dalam sesat yang sepi. Sendiri. Dalam gelimang harta dunia. Lupa ajaran akhirat mulia.
malang, 7 Januari 2022
Ditulis oleh : Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H