Baca kisah sebelumnya di link
--------------------
Djogjakarta akan jadi kenangan. Tentang dua anak manusia yang kasmaran. Saat cinta dipertemukan. Bukan sekedar jalan jalan romantis. Tapi membangun sinergi fitrah berdua, dalam cinta.
Memahami wanita itu, butuh perjuangan. Kita telah lalui banyak ujian. Tentang banyak hal. Keuangan. Kepercayaan. Kepastian. Dan prinsip yang jadi pilihan.
Caramu memang beda. Kau tak berpikir dirimu sendiri. Apalagi tentang diriku. Aku memang tak mau mengulik hidupmu. Bagiku bukti yang harus kuberikan. Dalam wujud bukan janji, tapi perjuangan. Berdua.
Pojok warung sempit di pasar Beringharjo. Minuman ronde menemani. Banyak pasang mata melihat kita berdua. Sepasang kasmaran yang tak lagi muda.
"Nostalgia njih Pak Bu," sapa ramah mereka sambil tersenyum. Kita pun saling pandang. Jujur, ini bukan nostalgia. Kita baru pertama hadir disini. Satukan perbedaan dalam cinta.
Saat cinta dipertemukan. Memang tak kenal usia. Tuhan masih baik, memberikan kita kesempatan. Untuk menikmati sisa usia. Dengan indahnya cinta.
Kita dulu terjebak dalam hidup yang mau tidak mau harus dijalani. Dengan syukur. Dengan doa. Dan dengan perjuangan.
Kau selalu menolak saat kuajak jalan jalan. Katamu, bosan. Saat kita hadir ditempat romantis, menurutku bisa asyik ngobrol, ternyata kau tak nyaman disana.