Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Android, Pandemi, dan Kesepian

Diperbarui: 16 Desember 2021   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesepian 2045 gambar diolah dari increvel.club

Tak perlu menunggu 2045. Untuk hidup kesepian. Sekarangpun sudah didera sepi. Bersama, tapi sendiri.

Jaman telah berubah. Bergeser dalam kubah peradaban. Mau tak mau harus mau. Siap tak siap, harus siap. Karena hidup itu bergerak. Mengikuti tapak perubahan. Hari demi hari.

Masih ingatkah telepon itu, harus antri. Telepon koin. Telepon di wartel. Kemana menghilang? SMS terlindas. Handphone dengan tuts huruf sudah sirna. Keajaiban android merubah jaman.

Ditambah pandemi. Kerja dirumah. Manusia menjadi hidup sendiri sendiri. Bukan anti sosial, tapi demi memutus mata rantai pandemi. Interaksi dikurangi. 

Dulu bawa handphone ke sekolah dilarang. Bahkan dengan kejam handphone itu dirusak dan dipalu. Seolah barang haram. Tapi sekarang? Sekolah tak punya handphone ketinggalan pelajaran. Semua ada digenggaman jika ingin maju.

Tak perlu menunggu 2045. Sekarangpun keajaiban tekhnologi sudah merubah kemanusiaan. Bersama, tapi wiridan pencet gadget. Sibuk dengan androidnya masing masing. 

Dunia medsos lebih utama. Chatting dunia Maya lebih ramai. Update status lebih penting. Ya android, ya pandemi sudah mencipta zombi zombi baru. Dunia kesepian. Hilangnya jiwa sosial kemanusiaan.

Kesepian itu sudah ada sekarang. Sepasang kekasihpun hanya mesra di chattingan. Bertemupun sibuk dengan handphone digenggaman. Tak bicara. Lalu pulang.

Dirumahpun tak ada kemesraan. Tak ada game kebersamaan. Semua online. Sekolah online. Rapat online. Kencan online. Serba online. 

Manusia oh manusia. Kembalilah ke fitrahmu, sakit kesepian akan membunuh jiwamu. Bijaklah bertehnologi. Kau ini jiwa merdeka. Bukan budak dunia Maya. Renungkan. Hidup bermakna bukan terus menerus didepan gadget.

Malang, 16 Desember 2021

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline