Dua merahku pasti berseteru. Jika sama sama tahu. Pasti tak saling bisa terima. Serasa diduakan. Tapi kau sama sama ada.
Dua merahku pasti marah. Cemburu itu tanda cinta. Tanda ingin miliki seutuhnya. Tanpa saingan. Tanpa dibanding bandingkan. Karena hadirmu dimasa yang sama.
Dan jadilah aku orang jahat. Dicap buaya. Sekalipun buaya itu, setia. Ada dua merah, bukan tanpa alasan. Tapi alasan itu, pasti kau anggap modal dusta.
Rahasia 2 merah. Tetap akan abadi. Walau tak kuasa disatukan. Sama merah, sama istimewa. Saling lengkapi, saling isi. Hingga sempurna.
Aku berusaha untuk memilihmu. Menetapkan hati pada satu diantara dua. Hargailah aku, karena memilihmu. Setia itu karena caramu. Memberi perhatian laksana kasmaran.
Jangan kecewakan. Jika luka duka ini terus kau tabur. Tak salah merah yang lain memungut. Bukan merebut. Karena dia merah tak terpilih, pasti marah pada merah yang terpilih. Itu caranya.
Rahasia 2 merah. Ada diantara dua. Bersaing secara rahasia. Dan aku harus memilihmu, tanpa menyakitimu. Karena dua merahku, dua terbaik.
Malang, 7 Desember 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H