Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Kangenku Kau Jawab Bah

Diperbarui: 22 November 2021   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kangenku kau jawab bah dokpri

Dibilang kecewa, serasa bukan waktunya. Tapi inilah seni bercinta denganmu. Kekasihku. Kutersenyum dalam hati. Karena seperti itulah caramu mencinta.

Bah, itu dari kata Babah. Biarkan. Itu jawabmu. Saatku bilang padamu. Tentang kangen. Cinta. Dan perasaanku padamu.

Sepertinya kau tak peduli perasaan lelakimu. Tapi aku bisa membaca tulusnya cintamu, disorot matamu. Itu tak bohong. Tapi kau bohongi dirimu sendiri. Seolah tak cinta aku. Tak butuh hadirku.

Kaupun tak mengakui aku siapa. Hanya teman curhat. Teman reuni masa sekolah. Kau malu mengakui aku kekasihmu. Bukan jawaban iya, tapi bah.

Kangenku kau jawab bah. Kenapa sayangku? Hingga semua kenalan, mempertanyakan hubungan kita. Dikira dimanfaatkan. Diperalat. Dolanan. Dan lahirlah sejuta fitnah tentang aku dan dirimu. 

Cinta ya cinta. Bilang saja. Ditutupi malah bikin curiga. Apa susahnya bilang iya. Titik, tak perlu saling sakiti. Bikin kecewa. Toh, ini tulus diperjuangkan, bukan dusta yang dipermainkan.

Apakah kau menguji cintaku? Pembuktian sudah. Kurang apa lagi. Jika Tuhan telah berkata. Kun faya Kun. Maka Jadilah, kita berjodoh. Akankah kuasa Illahi akan kau ingkari juga ?

Malang, 22 November 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline