Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Penulis Itu Harus Punya Ini

Diperbarui: 8 November 2021   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan

Kembali ke artikel Inspirasi Eko Irawan, saya kembali membagi tips penulis itu harus punya ini. Kenapa harus punya? Karena dengan ini, penulis itu jadi punya kemampuan unik dalam proses kreatifnya. Artikel ini bukan dalam rangka pamer, tapi merupakan proses belajar bersama sesama penulis berasal dari pengalaman. 

Bagaimanapun juga, penulis senior pun juga mengalami mati ide, ragu ragu berkepanjangan dan tulisannya tidak pernah rampung. Wall hasil, masuklah ke laci. Iya kalau ditemukan kembali, kalau hilang? Itulah suka duka penulis. Berikut mari kita bahas bersama.

1. Punya kebiasaan Membaca 

Penulis yang malas membaca, dia tidak punya cukup kemampuan untuk menjawab sebuah ide, gagasan dan opini yang disampaikannya berdasar pada apa dan bagaimana menurut kacamata keilmuan. Misal saya menulis tentang stri nareswari. 

Jika saya tak membaca literatur tentang Ken Dedes, selaku stri nareswari yang tercatat dalam sejarah, maka saya bisa jadi menjadi goblog mendadak saat ditanya dari mana infonya. 

Anda penulis ngawur? Penafsiran sendiri? Dan bla Bla bla. Ide itu saya dapat setelah membaca paparaton, negara kertagama dan mengikuti diskusi dengan mereka yang sudah ahli. 

Membaca itu penting, tapi rajin membaca tak menulis, ilmu yang anda dapat akan muspro. Sia sia. Ibaratnya anda akan jadi unta yang membawa banyak buku di punggungnya, tapi hanya beban membawa tanpa tahu manfaat dari buku yang dibawanya. Tak mau jadi unta? Maka menulislah. 

2. Punya Hobby 

Saat saya SD saya ditanya ibu Guru, hobbymu apa? Membaca. Sejak kecil, saya rela puasa dan tidak jajan demi bisa membeli sebuah buku. Saya harus berkaca mata tebal, juga karena Hobby saya membaca buku siang malam. 

Sehobby Hobbynya saya membaca, ternyata ada titik jenuhnya. Bosan juga membaca tanpa tahu apa yang kita cari. Kita hanya paham dalam ranah diri kita pribadi. Sebelum saya menulis, saya seperti onta tadi. Hanya kolektor buku, tapi tidak menginspirasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline