Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Dunia Terbalik

Diperbarui: 25 Oktober 2021   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia terbalik dokpri Eko irawan

Pamit pergi dengan senyum. Awal mimpi. Tapi pulang dengan muram. Awal dunia nyata. Dunia terbalik.

Ini bukan cermin. Ini kontradiksi. Semua kangen pulang. Cepat bergegas dalam sambut ceria. Duniaku beda. Mereka baity jannaty. Itu sudah terbunuh dendam. Oleh prasangka dusta dan aku dipaksa jadi tersangka. Untuk salah yang tak kulakukan.

Mimpiku bukan dalam tidur. Mimpiku ada diluar atap atap cinta. Saat semua dirampok. Oleh dia, selingkuhanmu. Orang yang kau bela. Sebagai maha benar. Segala kata dan perbuatannya adalah kuasa gila. 

Kau dalam kuasa kegelapan. Sihir cinta para bajingan. Kau puja dia. Kau puji dia. Kau bela dia setengah mati. Proklamasimu, niatmu lurus. Tak bisa ditekuk. Semua rahasiaku dikuasai dia, bekal sihir kesengsaraan ini.

Pergi saja. Aku muak dengan sandiwaramu. Lebih baik kau bersamanya. Dan jangan menyesal. Apa yang kau buang adalah permata. Sementara dia adalah anjing neraka, yang mengaku malaikat langit. Sesalmu nanti tiada guna.

Belalah dia. Itu pilihanmu. Yang kau lihat sekarang dunia terbalik. Kecewamu nanti, sudah terlambat. Jalan takdirmu sudah kau pilih sendiri. Dengan sadar. Karena Tuhan tak suka caramu memutar balik fakta. Caramu untuk dia. Selingkuhan mu. Pujaanmu.

Malang, 25 Oktober 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline