Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Puisi: Wajah Kota

Diperbarui: 21 Oktober 2021   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah kota, puisi Eko Irawan/Dokpri

Bendera itu berkibar. Penanda. Tentang rasa. Apa yang kami lihat. Apa yang kami dengar. Apa yang kami baca. Tentang bumi berpijak. Disini. Wajah kota.

Berkibarlah benderaku. Bendera suara hati. Tergores dalam kain. Lihatlah. Ini kami. Ini aku. Ini kita.

Wajah kota, wajah kita semua. Indah itu rasa. Indah itu saat goresan kuas bercerita. Tentang apa. Bukan tafsir seribu mimpi. Tapi berilah panggung. Agar dapur mengebul. Agar anak anak kami makan. Dari goresan warna.

Aku akan jadi bendera. Harga diri, lambang prestasi. Hanya selembar kain. Penuh warna. Penuh cerita. Diperjuangkan. Dipertahankan. Panggung para pujangga, pewarna dunia.

Malang, 21 Oktober 2021

Oleh Eko Irawan 

Selamat buat teman teman seniman Seni Rupa kota Malang, telah menggelar sebuah event menarik, cerita wajah kota yang dilukis dalam bendera. 

Ternyata Wajah Kota Malang direspons secara berbeda oleh sekitar 56 seniman yang menggelar pameran seni rupa bertajuk Art Flag. Pameran lukisan yang dituangkan dalam media bendera yang mengusung tema Wajah Kotaku ini diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Malang, di Jalan Majapahit No. 3 Kota Malang, 20--24 Oktober 2021.

"Lukisan yang dipamerkan merupakan respons dari para perupa. Apa yang mereka rasakan, itulah yang dituangkan dalam media bendera berukuran 9060 centimeter," ungkap Ketua Dewan Kesenian Malang, Bobby Nugroho.


Berikut beberapa karya uniknya, selamat menikmati wajah kota dalam sebuah bendera. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline