Kemana hidup berlabuh, saat sendiri adalah sepi. Tanpa hadirmu. Kekasihku. Karena tanpamu, aku hampa. Tiada semangat. Bagai malam tanpa bintang.
Semakin diam, semakin tak ada. Kau harus menjemputnya. Dengan pesona. Dengan bukti. Bahwa kesungguhan, bukan omong kosong. Ada, bersama tulus suci.
Menuju cintamu. Menemukan jalanku. Bersamamu. Tak dicari, kapan datang. Bagai ingin panen, tapi tak pernah menanam. Tak usaha, kapan menuai bahagia.
Cinta itu. Ada aku. Ada kamu. Bersama, diperjuangkan. Bukan janji yang dituntut. Apalagi ditonton. Tapi diraih bersama. Berdua. Untuk masa depan.
Menuju cintamu. Menuju nyaman bersama. Berbagi rasa, menerima suka atau duka. Apa adanya. Membangun cinta itu kesepakatan. Setuju bersama, disepakati berdua.
Kita yang jalani. Bukan apa kata orang. Ini milik kita. Punya kita. Biarkan mereka bicara. Kita yang jalani. Ini tentang kita, masa depan kita. Bukan kisah mereka. Obtimis. Percayalah. Bahwa cinta ini, jalan jodoh terindah. Aku dan dirimu.
Malang, 6 September 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H