Pandemi covid 19 telah banyak merubah life style. Kita membayangkan, tahun 2020-2021 adalah tahun tahun ceria dengan pencapaian tehnologi tinggi untuk efisiensi kehidupan manusia. Namun apa yang terjadi? Ternyata, ditahun tahun tersebut kita dituntut kembali belajar cuci tangan yang benar, mengurangi interaksi sosial, menjauhi kerumunan dan membiasakan pakai masker. Kebijakan ini ditempuh karena inilah salah satu cara menghadapi semakin meluasnya dampak pandemi covid 19.
Sebelum pandemi, memakai masker terasa aneh, terkesan sombong dan dicurigai dibeberapa tempat fasilitas umum seperti layaknya penjahat yang menyamar agar tidak dikenali. Paradigma ini berubah setelah merebaknya pandemi. Tidak hanya yang sakit, yang sehat pun wajib pakai masker. Bahkan setelah muncul covid varian delta, kita dianjurkan memakai masker rangkap 2. Secara berkelakar, dimedia sosial baru baru ini muncul guyonan jika ditahun 2022 pakai masker rangkap 3, rangkap 4 ditahun selanjutnya dan terus bertambah masker masker yang kita pakai.
Memakai masker memang bikin sulit bernafas, berbicarapun jadi kurang jelas. Bahkan yang berkaca mata minus, pembiasaan memakai masker ini mengganggu penglihatan karena kaca mata yang dipakai akan menjadi buram. Bicara masker memang menjadi hal krusial dimasa pandemi. Bahkan pihak berwenang, sampai mengadakan operasi masker agar pembiasaan pakai masker menjadi cara efektif agar tetap sehat dan bisa beraktifitas ditengah wabah yang sedang melanda.
Inovasi masker anti covid yang digagas empat mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Tehnik Universitas Brawijaya Malang dengan membuat inovasi masker anti COVID-19 berbasis Nanopartikel Silika Aerogel dan Grafena, adalah sebuah solusi brilian.
Dengan menerapkan teknologi membran komposit, MAC21 berbahan kain katun dengan lapisan film superhidrofobik berbasis silika yang dapat mengatur kelembaban dan rejeksi partikel hidrofil (pelapis luar sifatnya sangat hidrofobik) hingga 99%.
Adalah mereka, Y Caesario Firmansyah bersama ketiga rekannya, Aqsha Zaki Widyatma, Fatimah Fitri Khoiriyah, dan Imago Lavelia Dei, Dibawah bimbingan Ir. Bambang Poerwadi. M.S. Keempat mahasiswa yaitu Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ini berhasil meraih dana riset dari Kementrian Pendidikan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta. Mereka akan berjuang membawa inovasi mac21 ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIV Oktober mendatang. Inovasi ini merupakan sumbangsih para muda menghadapi pandemi covid 19. Semoga inovasi ini mendapatkan penghargaan tertinggi dan bisa dikembangkan oleh pihak terkait sebagai salah satu solusi menghadapi pandemi covid 19.
Malang, 10 Agustus 2021
oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H