Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Pujangga Asmaraloka (Bagian 3): Candu Asmara

Diperbarui: 12 Juni 2021   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Sungguh jiwa ini meronta. Sangat rindu padamu. Memadu rasa dalam tabir. Antara aku Dan dirimu. Mabuk candu asmara.

Bawalah aku pergi. Sejauh kau bisa pergi. Buanglah ragu. Buanglah bimbang. Ayo terbang. Tinggalkan semua sedih. Raih berdua, milik kita.

Tak perlu takut. Yang lalu sudah berlalu. Ini beda. Ini tak sama. Tak perlu prasangka. Jalani saja tanpa curiga.

Candu asmara kita. Tak akan mabuk. Yang penting itu aku dan dirimu. Dalam lembar baru. Kisah abadi. Cinta dalam amanat. Yang diperjuangkan.

Tak usah alasan. Cinta itu tak peduli. Untuk apa andai andai. Ini bukan nekad. Ini nyata tulus. Bukan drama romansa remaja. 

Candu asmara. Dalam cawan langit. Jadi terang dalam gelap. Mewarna jiwa yang kusam. Mengobati kehausan yang telah lelah. Bahagia itu, punya kita. Jagalah untuk selamanya. 

Malang, 12 Juni 2021

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline