Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Akumu Ini Akuku

Diperbarui: 28 April 2021   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko irawan

Aku bukan siapa. Tak banyak yang kenal aku. Sebagai penyair. Yang mampus dikoyak sepi.

Aku bukan binatang jalang. Tapi aku tak mampu mengejarmu. Aku hanya aku, Yang kelaparan tanpa uang. Butuh asupan. Jiwa ini meradang. Butuh kasih sayang.

Gurat penamu, jadi gurat penaku. Akumu, ini akuku. Aku mengikuti jejak karyamu. Jauh berbatas waktu.

Aku hanya orang yang sakit jiwa. Terkubur kesepian. Dalam kematian cinta. Sang tertuduh dalam tangis perjuangan.

Aku jadilah aku. Hanya penyair tanpa panggung. Otakku lelah. Jiwaku sekarat. Dompetku terlipat, dalam tangis sedih. Kosong tanpa kasih sayang.

Terdepaklah aku, dari hidupku sendiri. Terseok dalam badai. Tersesat dalam kemunafikan. Yang benar, harus mengaku salah. Dalam drama laknat, bajingan itu. 

Panji lusuh gelandangan. Sakit rasanya dikubur dusta. Tapi permata tak pernah redup. Tempaan hidup jadikan dewasa. Ini aku. Tunjukan mana dirimu. Tanpa drama.

Malang, selamat hari puisi nasional, 28 April 2021 

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline