Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Duniaku Sendiri

Diperbarui: 16 April 2021   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat langit pagi. Dalam awan berarak. Menutup mentari. Indah penuh misteri. Gambar abstrak. Tentang hidup.

Duniaku sendiri. Mencari jawab. Dari tanya demi tanya. Bukan untuk debat kusir. Tak mencari salah atau benar. Tapi solusi. Jalan keluar. Terbaik.

Satu belum usai, muncul satu yang lain. Terurai satu, buntu bertumpuk. Tiada pernah usai. Terpendam yang tak pernah terurai. Kapan usai, karena usia tambah menua, tiada mampu selesaikan lagi.

Duniaku sendiri. Dalam suka duka. Masih adakah bahagia. Karena rasa itu sudah gamang. Hambar. Seperti kopi tanpa gula. Masakan tanpa garam. 

Hanya tersisa ego. Dalam pertarungan. Kalah menang sia sia. Hanya menambah rasa sakit. Karena perbedaan itu siksa. Tujuan tak sama. Beda jalan, beda pilihan. Bertanding untuk saling jatuhkan. Tanpa disadari.

Duniaku sendiri. Dalam keresahan. Haruskah pasrah, tapi bukan untuk kalah. Diam bukan bodoh. Jalani saja kisah dengan bersabar. Untuk esok lebih cerah. Sebuah harapan baru. Esok pagi.

Malang, 16 April 2021

Oleh Eko Irawan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline