Siapa mau jatuh. Dalam duka. Dalam sedih, yang sepi sendiri. Saat kehilangan arah. Tak tahu harus ke mana. Kosong. Seperti ruang hampa.
Aku hanya diriku sendiri. Saat di kursi itu. kau datang sebagai sahabat lama. Pertemuan kembali. Dan kau mau hadir. Untuk undangan terindah. Aku menyimpannya, sebagai kenangan. hingga kini.
Dan dia Dirimu. Saat aku bukan siapa. Saat aku tak punya apa apa. Hanya bias kosong. Tapi kau mau menyambutku. Kau mau menolongku. Dengan tangan lembutmu. Membawaku dalam kisah ini. Cinta yang bersemi kembali.
Kau sungguh berarti. Karena kau mau ada, untukku. Saat aku terjatuh penuh luka. Saat aku terhina dan kere.
Kaulah permataku. Karena kau Sudi datang, di lembah terendah, hidupku. Bawalah aku pergi, untuk kau miliki. Aku hakmu. Milikilah aku, tanpa ragu. Karena aku, selalu untukmu.
Malang, 24 Februari 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H