Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Menelusuri Jejak Topeng Slilir: Panji, Kisah Romeo Juliet Asli Jawa (bagian 1)

Diperbarui: 16 Januari 2021   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menelusuri Jejak Topeng Slilir dokpri

Topeng Slilir? Banyak yang tidak tahu. Bahkan para muda dari dusun Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang sendiri sudah banyak yang tidak tahu bahwa didaerahnya dahulu, pernah berkembang Topeng slilir. Sejak November 2020 kemarin, bersama Team Start up Kampung Nila Slilir, terus berupaya mengumpulkan keping puzzle jejak Topeng Slilir yang masih bisa diketemukan kembali. Memang bukan pekerjaan yang mudah, namun inilah upaya positif para pemuda melestarikan budaya asli lokal kampungnya. Mereka tidak hanya sibuk membangun bisnis budidaya ikan kampung Nila Slilir melalui upaya pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat, namun juga peduli pada budaya topeng slilir, sebagai salah satu genre dari topeng Malangan.

Tulisan ini merupakan tulisan rintisan awal untuk kembali mengangkat topeng Slilir kembali berjaya seperti pada masanya. Hal ini patut diangkat kembali, karena daerah Slilir punya sejarah topengnya sendiri. Warga Slilir patut bangga, bahwa mereka punya potensi asli budaya topeng Malangan khas daerahnya sendiri.

Pada tulisan bagian pertama ini, saya sampaikan kisah Panji yang secara umum dan meluas ditampilkan dalam pagelaran topeng Malangan.

Jangan hanya terpukau oleh Drakor, atau drama Korea. Sebagai warga kampung di Indonesia, harus tahu kisah apa yang membanggakan dari daerahnya sendiri. Dan kisah Panji ini adalah kisah Romeo Juliet asli Jawa lho. Mari kita simak kisahnya.

Kisah Raden Inu Kertapati, Jawa Timur

Kisah tentang Raden Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun merupakan cerita rakyat Jawa Timur. Bercerita tentang lika-liku kisah cinta Raden Inu Kertapati, seorang pangeran kerajaan Jenggala yang sangat tampan dengan Dewi Candra Kirana atau Dewi Sekartaji, putri cantik jelita dari kerajaan Kediri.

Alkisah putra mahkota kerajaan Jenggala, Raden Inu Kertapati sudah bertunangan dengan Dewi Candra Kirana, putri kerajaan Kediri. Ada dua putri cantik dari kerajaan Kediri yaitu Dewi Candra Kirana dan Dewi Ajeng. Namun Inu Kertapati sangat mencintai Dewi Candra Kirana.

Pada suatu hari, Inu Kertapati merasa sangat rindu dengan tunangannya Dewi Candra Kirana. Ia memutuskan untuk mengunjungi kerajaan Kediri. Ia kemudian berangkat diiringi pasukan pengawalnya menuju kerajaan Kediri.

Raden Inu Kertapati Mencari Dewi Candra Kirana

Setelah separuh perjalanan, tiba-tiba saja mereka dihadang oleh gerombolan penjahat pimpinan Panji Semirang dari negeri Asmarantaka. Inu Kertapati meminta pasukan pengawalnya untuk bersiaga menghadapi serangan karena ia telah lama mendengar kabar kejahatan gerombolan Panji Semirang. Namun anehnya gerombolan pimpinan Panji Semirang itu tidak menyerang tapi mengirim dua orang pengawal menemui Inu Kertapati.

"Salam hormat untuk Raden Inu Kertapati. Kami berdua disuruh oleh pimpinan kami, Panji Semirang. Beliau meminta Raden untuk menemuinya. Kami sama sekali tidak punya niat jahat." kata pengawal Panji Semirang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline