Setelah sibuk dengan pelatihan Budidaya Magot BSF selama 18 hari full, acara Ngopi kembali di gelar di sekretariat Pokdakan Krajan Slilir Sumilir, Jumat, 18 Desember 2020. Apa sih ngopi itu? Ngopi adalah acara ngobrol perkara ikan. Acara yang biasanya digelar Rabu malam, kali ini digelar Jumat malam. Namun di kesempatan Minggu depan, acara tetap di gelar hari Rabu. Berikut ulasan acara ngopi di kampung Nila Slilir.
Tujuan Ngopi
Tidak sekedar ngumpul, minum kopi bareng, tapi tujuan ngopi adalah sinergi kreatif membangun sinergi antara semua unsur baik pengurus, anggota dan terbuka untuk umum bagi siapa saja yang tertarik perkara budidaya ikan Nila. Apa sih pentingnya? Sebuah organisasi yang menjalankan program tanpa sebuah pertemuan rutin dan komunikasi, dijamin hasilnya nonsen.
Apalagi ini menyangkut ikan. Karena ikan adalah Makhluk hidup yang perlu pengetahuan khusus bagaimana budidaya dan memeliharanya. Jika sekedar pelihara ikan tanpa memikirkan penghasilan dan meningkatkan ekonomi petani nila, urgensi pertemuan seperti ini tidak perlu.
Sinergi pegiat kampung Nila slilir itu bertujuan membangun komunikasi intensif bagi semua petani nila. Curhat berbagi pengalaman, yang baik dilanjutkan, jika ada kendala, dievaluasi untuk dicarikan solusi. Perkara ikan yang dibahas mulai dari tebar bibit, pakan dan semua teknis, kendala dan solusi budidaya ikan.
Berbagi ilmu dan pengalaman
Salah satu keunggulan yang sedang dikembangkan adalah peningkatan kualitas bibit ikan nila, dengan penerapan treatment berdasar pengalaman. Suatu hal yang menggembirakan jika bibit nila ini saat dipelihara petani untuk pembesaran nila konsumsi, berkualitas sehat, cepat besar dan tingkat kematian ikan bisa ditekan sekecil mungkin, bahkan bisa mencapai zero dead fish, hingga panen tiba.
Treatment air juga dibahas komprehensif agar memberi ruang hidup bagi ikan agar tumbuh kembang secara maksimal.
Pakan ikan juga merupakan perkara signifikan agar ikan cepat tumbuh besar dan saat panen bisa maksimal bobotnya. Eksperimen pakan tetap dikaji sebaik mungkin dengan biaya yang realistis. Artinya nilai jual ikan, masih lebih baik dibanding biaya pengeluaran untuk pakan. Masih ada selisih keuntungan untuk petani.
Riset selanjutnya soal pakan akan dikomparasi dengan pemanfaatan pakan ikan dari magot yang juga sedang dikembangkan budidayanya di kampung Nila Slilir.
Semangat Guyub Rukun, pantang muthung