Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Di Batas Realitas

Diperbarui: 11 Desember 2020   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan Pribadi: dibatas Realitas

Terbangun pagi ini. Masih sendiri. Semalam kau ada disini. Tapi itu hanya mimpi.

Pagi ini secerah wajahmu. Mentari bersinar menembus kelambu. Ditengah dinginnya udara pagimu. Dibatas Realitas semu.

Bahagia yang sederhana. Ada tapi tiada. Ada, kau memberi warna. Tentang kasih dan cinta. Tentang harapan membara. Sebuah cita cita bersama. Bersamamu dalam asmara.

Namun ini tiada. Hanya bayangan semata. Kau temani hanya lewat pesan wa. Kadang telponpun tak bisa. Hidup ini nyata, tapi kebersamaan ini tiada.

Aku ingin hidup bersamamu. Ada dalam setiap langkahku. Ada dalam setiap detik nafasku. Sungguh berat cinta tanpa hadirmu. Sepi terpenjara angan palsu.

Hidup ini memang fiksi. Seringkali hanya imajinasi. Bersama tapi sendiri. Dibatas Realitas dan mimpi.

Kukorbankan hidupku untukmu. Sekalipun hanya menerima bayangan palsu. Adakah bahagia bersamamu? Pasti bisa, saat sepakat bersatu.

Datanglah kasihku. Kutunggu. Kau harapanku. Dirimu semangatku. Hadirmu perjuanganku. Untuk Mewujudkan bahagia,bersamamu.

Malang, 11 Desember 2020 oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline