Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Sakti karena 5 Motivasi, Apa Saja?

Diperbarui: 3 Desember 2020   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olahan pribadi

Pelajaran dari Ruang Kelas Alternatif kali ini adalah sakti Karena Motivasi. Dalam hidup, kita perlu punya baterai yang bikin kita agar hidup lebih hidup. Semangat berkarya itu tidak bisa muncul dengan sendirinya, tapi harus dipacu. Alat pemacu itu disebut motivasi. Tanpa motivasi, hidup akan sia sia. Seperti pergi tanpa tujuan. 

Buang buang waktu tiada manfaat. Hidup terlalu mahal hanya untuk dibuat malas dan rebahan doang. Berikut beberapa motivasi yang bisa kamu kembangkan untuk memompa proses kreatifmu. Saya bukan menggurui, karena ini saya tulis untuk menginspirasi diri saya sendiri. Dan ilmu ini sangat saya syukuri, jika kamu juga terinspirasi. Selamat membaca.

Motivasi Ibadah

Motivasi yang paling hebat itu bersandar pada ibadah. Dasarnya keimanan. Kamu akan kuat puasa sebulan jika motivasimu karena Allah. Sekalipun tak ada yang mengawasi, kamu akan tetap puasa. Jika motivasi ibadah tidak ada, maka kamu ngakunya aja puasa, saat tak dilihat orang, kamu makan. Iya kan? Dengan motivasi ibadah, di dunia ini sukses, bonusnya dapat pahala.

Motivasi Bahagiakan Ortu 

Ini sebuah tantangan. Anak manja, dikit dikit bilang mama atau papa. Kemana mana harus dituntun. Coba sekali kali bikin Mama papamu bangga, tanpa diawasi, kamu bikin surprise prestasi. Seandainya mama papa kita tidak sayang, mungkin waktu bayi kita sudah dibuang ke tempat sampah. Tidak bakalan jadi seperti sekarang. Sudahkah kau syukuri itu? Saatnya berterima kasih dan target utama hidupmu, membahagiakan mereka dengan karya dan prestasi yang membanggakan. 

Motivasi dari diri sendiri

Ini harus dibangun sejak dini, karena inilah bagaimana dirimu ingin menjadi, diri kamu banget. Dirimu, sesuai keinginanmu sendiri. Tiap pribadi punya passion sendiri sendiri. Hidup itu memilih, mau jadi apa terserah. Rajin belajar misalnya. Sikap ini merupakan kemauanmu sendiri. Bukan karena takut guru. 

Dengan rajin belajar, akan mengasah intelektualitasmu dan akan jadi bekal untukmu. Kelak kamu sendiri yang menikmati. Apapun dirimu, bisa dibangun dari diri sendiri. Jadi malu dong jika tidak punya karya. Nanti yang mengkritik diri sendiri. Dengan demikian, dirimu akan mengintrospeksi diri. Diaudit sendiri, bagaimana dan sampai dimana tanggung jawabmu.

Jangan sia siakan hidupmu tanpa arti. Dan sungguh terlalu, jika tidak punya karya, yang disalahkan orang lain. Itulah gagal tingkat dewa, karena tidak punya rasa malu, karena dirinya tidak memiliki suatu karya yang bermanfaat.

Motivasi takut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline