Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Bercengkrama dengan Coban

Diperbarui: 21 November 2020   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Conan Tarsan dokpri

Alam dalam sunyi. Menepis sendiri yang sepi. Membahas dunia mimpi. Bercengkrama dengan coban disini.

Sunyi dalam gemercik air. Jernih menggurat batu. Membentuk lukisan alam. Bersama derai yang tiada usai.

Sejuk terasa. Menghalau beban rasa. Hidup sia sia, bertabur keluh kesah buta. Coba kosongkan. Semua beban. Untuk ditaruh sementara.

Aku hanya nyanyi bisu. Nyanyian sepi. Ditengah deru Coban. Mengurai harap, mengupas beban. Hidup terlalu mahal, jika hanya tangis tanpa ujung.

Syukuri saat yang telah ada. Nikmati apa adanya. Jika sekarang tak berwujud, jangan marah. Bertanyalah, kamu kemana saat ini diusung. Ini berat. Aku butuh didukung jiwa raga. Bukan ditonton belaka. Malulah jika bertanya, nagih janji tapi cari benar sendiri.

Urailah bebanmu disini. Belajarlah dari air yang mengalir ini.  Jatuh dari atas itu sakit, tapi air malah jadi indah. Memberi kilau pelangi. Bewarna warni menghibur, tanpa keluh kesah.

Coban Tarsan, Jabung,  21 November 2020

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline