Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Puisi: Rel Memori Saat Agresi

Diperbarui: 13 November 2020   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Agresi Militer di Malang 31 Juli 1947, tawangsarikampoengsedjarah.wordpress.com

Rel trem jaman penjajahan. Menyimpan sejuta kenangan. Saat penjajah berdatangan. 31 Agustus 1947 di kayutangan.

suara tank berderu. Api perang menyerbu. Angkuhnya penjajah bergerak menyapu. Menyisir semua pojok kayutangan yang berdebu.

Rel memori saat agresi. Mereka datang menginjak nurani. Menjajah bumi Pertiwi. Merenggut kemerdekaan bangsa ini.

Rel yang terpendam ini. Menyimpan semangat berapi. Dipertahankan antara hidup atau mati. Berjuang untuk harga diri. 

Akankah ditimbun sejarahmu. Akankah dilupakan memorimu. Ini kenangan pejuangmu. Yang rela mati untuk harga kemerdekaanmu.

Rel ini hanya benda mati. Dipendampun akan ditelan bumi. Tapi jagalah setiap memori. Agar semangat juang tak pernah mati.

Jaman memang harus maju. Tapi kenang pahlawanmu. Kayutangan menyimpan sejarahmu. Banggalah anak bangsamu

Berilah tanda ini pernah ada. Pernah berjasa. Hari ini ada karena perjuangan mereka. Demi tanah air dan bangsa. Merdeka.

_______________________

Mengenang perjuangan kayutangan Malang, 31 November 2020 disaksikan rel trem yang dilupakan

Oleh Eko Irawan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline