Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Inspirasi Pelaku Pemberdayaan Kampung, Itulah Pahlawan Sejati

Diperbarui: 10 November 2020   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri kampung nila slilir

10 November di peringati sebagai hari pahlawan. Kita wajib bangga pada jasa para pahlawan yang gugur menebus harga kemerdekaan dengan darah dan nyawa. Konteks pejuang diera milenial sekarang, bukan lagi angkat senjata menggusir penjajah, tapi pahlawan sejati diera sekarang adalah para pelaku pemberdayaan kampung.

Kenapa mereka? Karena mereka adalah para kesatria sejati yang berjuang mengusir kemiskinan dan penggangguran di kampungnya agar secara ekonomi warga kampung mampu bangkit mandiri dan bisa berkontribusi meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat.

Ini sebuah konsep spektakuler yang mudah di atas kertas, tapi sulit dijalankan dilapangan. Bukan pejuang jika belum melakukan apa apa, tapi sudah bilang tidak bisa dan menyerah sebelum bertindak.

Perjuangan pegiat kampung Nila Slilir adalah contoh kongkrit para pahlawan sejati dikampungnya agar dimasa mendatang, warga bisa secara mandiri membangun kesejahteraan masyarakat. Bagaimana perjuangan mereka? Ini ulasannya.

Peluang di masa pandemi

Tiap kampung sebenarnya punya potensi yang bisa diangkat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. Kampung warna warni di kota malang adalah contoh, bagaimana kampung kumuh dibantaran sungai Brantas bisa menjadi destinasi wisata menarik dan warga sekitar bisa memperoleh manfaat dan penghasilan dari upaya mengangkat potensi kampungnya. 

Namun tidak semua kampung akan menarik jika rumah rumah penduduknya dicat warna warni. Di kampung yang kontur tanahnya datar, rumah rumah tersebut tidak akan nampak dilihat dan kesan warna warni tidak akan nampak.

Jika demikian, siapa yang akan berkunjung ke kampung tersebut jika tidak unik? Apalagi di masa pandemi covid 19 sudah menghantam sektor pariwisata. Penerapan protokol kesehatan membuat banyak penghobby traveler untuk stay at home, tujuannya untuk memutus mata rantai penularan pandemi covid 19.

Potensi kampung itu unik. Para pegiat kampung harus bisa mengemas keunikan itu menjadi destinasi wisata. Disaat pandemi, tak mungkin mengumpulkan kerumunan orang banyak, sehingga perlu dipikirkan ide dan potensi apa yang akan dikembangkan, sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Carilah sektor apa dikampungmu itu yang tetap dibutuhkan dan bisa dikembangkan.

Peluang dimasa pandemi inilah yang terbaca para pegiat kampung Nila slilir. Ditengah pandemi covid 19, ternyata masih ada peluang usaha yang bisa dibangun dalam konteks kampung tematik. Sekalipun ada pandemi, ternyata orang masih butuh konsumsi makanan. Dan ikan nila adalah pilihan tepat untuk dibudidayakan.

Kebutuhan konsumsi ikan nila di Jawa timur, baru tercover 40 persen oleh petani di Jawa timur, sementara sisanya 60 persen tercukupi dari petani nila dari provinsi lain. Peluang ini terbaca di kampung Nila slilir sebagai peluang usaha. Pasar konsumsi ikan nila segar juga sangat besar, sehingga potensi ini bisa dikembangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline