Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Puisi: Kosong Itu Hampa

Diperbarui: 9 November 2020   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar dari Meme Comic Indonesia on Twitter

Kosong itu hampa

Setelah tak sejalan. Kehilangan tujuan. Matinya harapan. Asa yang terbunuh keegoisan. 

Jalan pun bersimpang. Hilang. Berpisah dalam perbedaan. Keangkuhan untuk menang. Menang yang tak bermakna. Kalah yang tak ada arti. Perdebatan yang kosong. 

Banyak kata yang sia sia. Menghabiskan energi. Membuang waktu. Debat kusir tanpa solusi. Kalah menang sama, hanya sakit hati. Dendam yang rugi. Malah menghambat datangnya berkah Rizki.

Kosong itu hampa.

Nggak dompet nggak hati, kosong semua. Bukan malas bukan mengeluh. Tapi itu fakta. Hidup sia sia, jika hanya dalam sengketa. Apakah cinta hanya diukur dengan dana. Tak ada dana, artinya hampa.

Jalan ini bukan tentang perbedaan. Memperbesar perbedaan itu, bikin sengsara. Tapi untuk apa terus, jika tujuan tak sama. Semakin jauh, hati semakin sakit terasa. 

Lebih baik sepi, dari pada pertengkaran berdua. Pembenaran hanya langkah palsu belaka. Mencari kesalahan tiada guna. Karena kosong itu hampa

Malang, 9 November 2020

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline