Kapan kamu besar
Itu tanyamu pada mobil mainan ini. Ayah tak bisa jawab anakku. Kamu selalu membayangkan punya ini, sendiri. Bisa jalan jalan, tanpa kehujanan. Bisa pergi jauh, dengan duduk santai. Seperti teman temanmu yang lain. Tapi ayah belum bisa membelinya anakku.
Kapan kamu besar
Itu membuat ayah menangis. Ayah tahu, itu kebutuhan. Ayah tahu itu mimpimu. Tolong doakan ayahmu Nak... Agar ada keajaiban, untuk memilikinya
Mobil itu terus kau dekap. Kau bawa kemanapun kau pergi. dari tahun ke tahun selalu kau tanyakan lagi. Ayah tidak lupa. Ayah selalu mengingatnya. Tapi mungkin belum rejeki.
Namun tak ada yang tak mungkin. Keajaiban akan datang pada saatnya nanti. Ayah paham kamu pingin selfie didalamnya. Seperti teman temanmu. Tapi ayah pesan, jangan sombong jika kita punya nanti. Tapi....
Kapan Kamu besar
Malang, 3 November 2020
Cerita yang ditunggu 16 tahun tak pernah bisa diwujudkan, mohon maaf anakku. Syukuri saja apa yang ada, karena akan datang pada saatnya Nanti. Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H