Salah satu metode belajar sejarah adalah dengan metode reka ulang. Kegiatan ini disebut Reenacment. Dan Para pemainnya disebut Reenactor. Seperti contoh foto kegiatan Reenacment diatas, adalah sebuah kegiatan reka ulang napak tilas Jendral Soedirman.
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, apa aja yang harus dipersiapkan? Yuk ikuti tips berikut sebagai referensi reka ulang sejarah. Boleh jadi anda berpendapat, ini berat, melelahkan. Namun dibanding para Pejuang dulu, mereka bertaruh nyawa untuk berjuang, bertarung antara hidup dan mati sementara sekarang hanya me-reka ulang napak tilas perjuangannya, kenapa dikeluhkan, berat mana dulu atau sekarang? Inilah cara unik menghayati perjuangan.
1. Lakonnya apa, menentukan propertinya bagaimana
Sebelum Pra kegiatan, ini yang harus dibahas. Lakonnya apa? Lakon merupakkan istilah lain untuk kata 'melakukan'. Lakon ini merupakan kata kerja. Dimana seseorang melakukan atau melakoni cerita yang dilakukan oleh sorang tokoh.
Dalam seni peran dan hubungannya dalam sebuah cerita, lakon memiliki kedudukan sebagai nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran.
Seorang yang melakoni sebuah karakter harus memiliki gudang improvisasi. Biasanya Improvisasi para reenactor merupakan ciptaan spontan yang dilakukan seorang aktor ketika bermain peran. Setelah disepakati terntang lakonnya, mulai ditetapkan si A menjadi Lakon apa, si B menjadi siapa.
Hal ini untuk pemakaian properti yang akan digunakan. Kenali dulu beberapa peralatan properti yang akan digunakan. contoh perhatikan foto berikut ini
Sepintas foto yang discreenshoot dari film Singa kerawang Bekasi ini sangat heroik. Senjata yang dipakai adalah Jenis Bren Light Machine. Yuk Kita lihat bagaimana sih wujud senjatanya melalui situs wikipedia sbb
Dari 2 foto diatas apa pendapat anda? Magasen atau tempat peluru di foto sebelumnya pemasangannya terbalik dan cara memegang brennya salah. Jika bren dipegang dibawah magasen pas, disitu ada lobang tempat selongsong peluru keluar pasca menembak. jika dipegang disitu, berarti dia orang sakti, bisa menahan panas selongsong peluru yang keluar dari senapan.
Inilah hal hal yang perlu diperhatikan tentang lakon dan propertinya agar tidak salah. Kalau salah, berarti belajar sejarahnya kurang. Kita mengedukasi masyarakat tentang sejarah, jadi kesalahan harus diminimalisir sekecil mungkin.
2. Aktribut dan Kostumnya menyesuaikan dengan sejarahnya