Pandemi virus Covid-19 telah merusak tatanan hampir di semua lini kehidupan yang sudah terbentuk sejak lama,tiba-tiba harus berubah total semenjak pandemi ini. Orang dipaksa beraktivitas di rumah,dilarang ke luar rumah kalau bukan kepentingan yang urgent, sektor ekonomi jelas mengalami penurunan drastis, banyak perusahaan merumahkan karyawan, akses transportasi umum dilarang beroperasi, sejalan dengan itu muncul istilah PJJ( pembelajaran jarak jauh) di dunia pendidikan, yaitu pembelajaran yang dilakukan dari rumah yang artinya interaksi yang biasanya terjadi secara langsung antara guru dan peserta didik di gedung atau kelas sekolah ,sekarang harus dipaksa untuk dilakukan secara daring atau online.
Di era ini yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini guru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan situasi, para guru dan peserta didik dipaksa harus terbiasa dengan media online yang sebelumnya mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya, seperti aplikasi zoom meeting, goggle meet dan lainnya yang pada akhirnya harus mampu dikuasai dan digunakan oleh para guru agar tetap bisa melangsungkan pembelajaran dengan peserta didiknya.
Pembelajaran daring pada saat ini tentu memiliki banyak sekali kendala dan tantangan yang cukup menyulitkan bagi semua guru mata pelajaran, karena pembelajaran yang dilakukan jarak jauh (dari rumah) harus tetap mampu mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial serta mampu meningkatkan keterampilan motorik peserta didik. Namun harus tetap memperhatikan dan menyesuaikan kemampuan para peserta didik yang belajar dari rumah melalui kegiatan daring.
Pendidik (Guru) serta peserta didik juga harus bisa memberikan inovasi atau kreativitas baru terkait pembelajaran Bahasa Indonesiaa, misalnya terkait dengan membuat slogan atau poster tentang himbauan hidup sehat pada masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H