Semarang -- Minyak jelantah merupakan salah satu limbah dari rumah tangga dan usaha kuliner yang menjadi masalah masyarakat karena dapat mengganggu kesehatan apabila digunakan berulang-ulang dan akan merusak lingkungan sekitar jika dibuang langsung ke lingkungan.
Meningkatnya penggunaan minyak goreng pada usaha kuliner dan rumah tangga di lingkungan kampus UNNES sekaran, menghasilkan minyak jelantah yang sangat banyak dan berbahaya apabila tidak diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah minyak jelantah di wilayah kelurahan sekaran.
Banyak pihak yang mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut dan memanfaatkan limbah minyak jelantah. Salah satunya yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang. LP2M melalui tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T. dengan anggota Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas, S.T., M.T., Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., Febrian Arif Budiman, S.Pd., M.Pd., serta dibantu Langgeng Kristianto, Eko Prasetyo, Meiwan Adi Setio Utomo dan Solomon Jalang Achiek melakukan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan bakar memasak.
Kegiatan pengabdian dengan tema "Pemanfaatan Kompor Berbahan Bakar Minyak Jelantah sebagai Alternatif Bahan Bakar untuk Memasak pada Usaha Kecil Kuliner di Kelurahan Sekaran" yang dilaksanakan di rumah Bu Aryati Ketua PKK RT.04/RW.01 pada Jumat, 21 Oktober 2022 dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Sekaran. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T. memimpin jalannya acara dan diskusi mengenai kompor berbahan bakar minyak jelantah. Pemaparan potensi dan dampak minyak jelantah serta cara penggunaan kompor berbahan bakar minyak jelantah dijelaskan oleh mahasiswa dan tim pelaksana. Tim Pengabdian juga menyediakan video tutorial sekaligus praktik secara langsung sehingga dapat membantu masyarakat memahami penggunaan kompor minyak jelantah.
Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu PKK menyimak dan berpartisipasi aktif dalam diskusi, tanya jawab dan pelatihan yang diberikan. "Kami sangat senang dengan ilmu yang diberikan, sebelumnya belum ada kegiatan pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan bakar kompor disini" ujar salah satu ibu PKK. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat sekaran tentang pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan bakar kompor untuk memasak, yang mana bisa menjadi alternatif bahan bakar memasak pengganti gas LPG sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya bahan bakar untuk memasak.
Program pengabdian ini berjalan lancar dan sukses tentunya tidak lepas dari peran aktif dan antusias masyarakat saat sosialisai, pelatihan dan pendampingan. Ibu aryati selaku ketua PKK RT.04/RW.01 berharap dengan adanya pelatihan ini masyarakat maupun pengusaha kuliner dapat memanfaatkan minyak jelantah menjadi bahan bakar kompor untuk memasak sehingga masyarakat sekaran dapat mengurangi limbah minyak jelantah serta peduli terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.