Lihat ke Halaman Asli

Eko Setyo Budi

Pensiunan PNS

Ketika sang Pelukis, Pembaca Puisi dan Penulis Bertemu

Diperbarui: 16 Desember 2024   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan wajah (Sumber: Foto/Dok.pribadi)

Ketika sang Pelukis, Pembaca Puisi dan Penulis Bertemu

Pertemuan kami bertiga yang punya hobi berbeda yakni pelukis, penulis, pembaca puisi tidak disangka-sangka bertemu di suatu tempat setelah purna tugs. Barangkali ini pertemuan langka ini yang masing-masing memiliki hobi seni lukis, tulis menuis, dan seni suara (pembaca puisi) kompak memapresiasi bidang kesenian.

Pertemuan dengan sahabat seangkatan yang sesama purna tugas (pensiun) di suatu tempat tentu sangat membahagiakan dan kegembiraan tersendiri. Kebahagian ini pastinya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya wajah terlihat semringah, saling lempar senyum, kadang canda sampai tertawa terbahak-bahak, berpelukan erat lalu sambil bercerita singkat mengingat di masa lalu ketika menempuh pendidikan hingga lulus.

Yang bikin ketawa ialah menyebut nama julukan bukan nama asli. Kami semua punya nama julukan masing-masing melekat sampai sekarang. Kami terpisah setelah lulus dan penempatan tugas tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia, bahkan ada yang ditempatkan di Timor Leste sebelum provinsi ini berpisah dari wilayah Republik Indonesia.

Kemudian, kita sesekali bertemu dengan sahabat (tidak semua) dalam kedinasan di suatu tempat seperti di Jakarta atau di kota-kota besar maupun kabupaten. Yah... bisa dimaklumi bila bertemu kebetulan ada rapat-rapat kedinasan Perhubungan yang kadang tidak bisa ngobrol lama dan santai karena dibatasi oleh waktu atau jadwal tugas. Kampus di Cibitung, Bekasi tempat kami digembleng selama tiga tahun menjadi Taruna Ahli LLAJR angkatan pertama dari umum sehingga kita semua seperti saudara kandung.

Pertemuan saya dengan sahabatku asal Cirebon sebelumnya sudah kontak ke saya akan ke Serubaya pada awal Nopember 2024 karena menghadiri resepsi pernikahan keponakannya di Surabaya. Langsung saya jawab:  "Oke, nanti kita bertemu di Surabaya". Dia menceritakan akan menginap 3 hari di hotel. Saya sampaikan akan berangkat dari Sidoarjo kita bisa bertemu hotel di Surabaya tempat menginap bersama keluarganya. Disamping itu, sahabatku ini juga diagendakan bertemu sahabat di Probolinggo, supaya saya bisa menemaninya.

Acara pertemuan kami bertiga memang sudah dibicarakan. Jadi, saya dan sahabatku dari Cirebon, ingin bertemu dengan sahabat seangkatan/sealumni yang tinggalnya di Probrolinggo, Jawa Timur yaitu ingin mengambil sebuah lukisan. Lukisan ini memiliki makna dan kesan yang istimewa bagi temanku dari Cirebon ini yang dilukis oleh sahabatku sejak lama. Lukisan yang sudah jadi ini berupa lukisan wajah/muka seperti pas foto yang dilukis diatas kain kanvas dengan cat minyak. Dia tertarik ingin dilukis wajah dirinya. Sementara ada tiga teman lain minta dilukisan pemandangan alam setelah mereka berwisata.

Sahabatku dari Cirebon ini ke Surabaya naik Kereta Api dan menginfokan pagi pukul 08.00 WIB tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Saya pun sudah di hotel tempat dia menginap. Ketika tiba di hotel saya pun menyambut dengan penuh hangat dan keakrapan sebagai balasan saya pernah kerumah dia di Cirebon tahun lalu. Lalu, istrihat sejanak sekitar satu jam sambil santai minum kopi di loby hotel. Sesuai agenda ke Probolinggo, sahabatku bersama istrinya siap-siap meluncur naik naik mobil sewaan yang asalnya dari Stasiun Pasar Turi akan menuju Probolinggo. Saya pun duduk di depan dekat driver, dan ternyata orangnya suka humor, kocak bisa menghibur diperjalanan. Duduk di depan boleh dikatakan sebagai navigator menuju rumah sahabat di Probolinggo karena sebelumnya sudah  beberapakali silaturahmi ke Probolinggo. Sementara sahabatku dari Cirebon belum pernah sama sekali ke Probolinggo.

Kita bisa menikmati perjalanan dalam mobil dengan kecepatan sedang. Tidak sampai dua jam tiba di Probolinggo. Singkat cerita, ketika saya dan sahabatku sampai depan rumah sahabat Probolinggo, kami pun mengucapkan salam, bersalaman. Sahabatku dari Cirebon ini lalu berpelukan erat menuntaskan rindunya, setelah itu barulah melepas pelukannya. Makanan/camilan dan minuman tersedia penuh di meja tamu sebagai pemanis kebahagian bersama sambil melempar senyum,  tertawa lebar sambil bercerita dan mengisahkan perjalanan pembuatan lukisan itu. Katanya kesulitan saat melukis rambut yang panjang.

Yang bikin terpesona, kulihat sahabatku yang di Probolinggo baru kuketahui bakat melukis setelah purna tugas, dan lukisannya bagus-bagus. Sahabatku dari Cirebon ini  ditunjukkan beberapa lukisan yang dilukis pada dinding tembok, yang saya hitung ada empat ruangan. Lukisan di tembok semua berupa pemandangan alam. Sebagian sahabatku lainnya ada yang minta dilukiskan ketika  berwisata di tempat-tempat menarik seperti wisata alam (pantai, gunung, air terjun) untuk dilukiskan yaitu dari Aceh dan Bogor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline