Lihat ke Halaman Asli

Eko Setyo Budi

Pensiunan PNS

"Festival Seni Bandeng Asap" di Cemandi: Ajang Promosikan Budaya Lokal di Kancah Global

Diperbarui: 12 November 2024   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Patrol Jenggala (Sumber: Dok.pribadi)

Festival Seni Bandeng Asap di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur menjadi ajang penting untuk mempromosikan kebudayaan lokal dengan jangkauan global.

Oleh: Eko Setyo Budi

Simbolis  gunungan bandeng asap (Sumber: Dok.pribadi)

Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pesisir Sidoarjo yang kaya hasil budidaya ikan bandeng. Budidaya ikan bandeng sudah menjadi tradisi warga desa tersebut berlangsung secara turun menurun hingga sekarang.

Desa Cemandi bertetangga dengan Desa Kalanganyar, dan Desa Tambak Cemandi  yang wilayahnya banyak hamparan tambak ikan bandeng terus dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata pemancingan ikan. Prasarana jalan di desa tersebut cukup memadai,   sebagian jalan sekarang berupa perkerasan beton memudahkan wisatawan berkunjung di kawasan tambak ikan bandeng.  

Untuk itu dalam memelihara tradisi daerah pesisir dan menggalakkan wisata, Desa Cemandi berupaya mengenalkan budaya lokal  pesisir Sidoajo yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian Sidoarjo dan Pemerintah Desa Cemandi bertemakan "Festival Seni Bandeng Asap".

Festival Seni Bandeng Asap pertama kali diadakan pada tahun 2020 bertujuan untuk memperkenalkan narasi budaya lokal Sidoarjo ke dunia internasional. Dengan semangat memadukan seni, budaya, dan kuliner lokal, festival ini mengusung prinsip pewartaan kebudayaan yang memperkuat identitas dan memperluas jaringan budaya Sidoarjo di kancah global.

Musik patrol (Sumber: Dok.pribadi)

Dengan demikian diselenggarakan festival ini akan menciptakan ruang bagi seniman, budayawan, dan masyarakat untuk terlibat dalam upaya menjaga dan memperkenalkan kekayaan tradisi Sidoarjo.

Disampaikan oleh panitia Festival Seni Bandeng Asap bahwa pada tahun 2020 adalah tahun pertama kali festival ini diadakan yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian Sidoarjo. Kemudian festival ini terus mengalami perkembangan baik dari sisi konsep maupun skala perayaan. "Awalnya, festival ini bernama Festival Virtual Gunungan Bandeng Asap yang digelar secara virtual di tengah pandemi COVID-19. Pada tahun 2021, festival berubah nama menjadi Doa Bersama 17 Gunungan Bandeng Asap Melawan Pagebluk, sebagai bentuk upaya melawan pandemi melalui pendekatan spiritual dan kebudayaan," ujar Zalfa Robby, Ketua Panitia Festival Seni Bandeng Asap.

Dukungan penuh dari Kepala Desa Cemandi, Ibu Dra. Rusilah berharap dengan diadakannya festival ini budaya/kearifan lokal pesisir Sidoarjo bisa dikenal masyarakat secara luas, dan mengglobal. Dalam penyelenggaraan Festival Seni Bandeng Asap 2024, Ibu Kepala Desa  mengundang semua lapisan masyarakat untuk merayakan dan turut serta dalam memperkenalkan Sidoarjo ke dunia melalui warisan budaya dan kuliner yang unik.

Disela hiburan musik, penonton menari  (Sumber: Dok.pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline