Gubernur DIY Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, tepatnya pada 30 Mei 2015 meresmikan Tebing Breksi sebagai wisata baru Yogyakarta. Awal mula destinasi wisata baru ini, pada tahun 2014, ketika Pemerintah menutup kegiatan penambangan Tebing Breksi berdasarkan kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Sejak itu, lokasi penambangan ini ditutup dan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi tidak diperbolehkan lagi untuk kegiatan penambangan.
Setelah penutupan tambang tersebut, ternyata menjadi berkah bagi masyarakat setempat karena dijadikan obyek wisata. Bekas tambang itu dikreasi yang semula tebing terlihat polos dibuatkan ukiran-ukiran berbentuk relief yang mempesona, sehingga menjadi daya tarik pengunjung. Sentuhan artistik dari seniman lokal yang andal ini mengukir dinding batu bentuk relief dan patung dari cerita pewayangan, seperti pahatan Arjuno membunuh Buto Cakil, pahatan naga dengan mahkotanya, dan juga patung Semar. Pemandangan di dinding tebing dengan ornamen memberikan daya tarik tersendiri. Ke lokasi wisata ini cukup mudah lantaran lokasinya berada di jalur utama Prambanan-Piyungan, sekitar 1 km sebelum ke Candi Ijo. Untuk menuju ke sana bisa menempuh perjalanan darat sejauh 17 km dari Yogyakarta diperkirakan 30 menit.
Saya sudah mengunjungi obyek wisata baru ini, pertama kali awal bulan Februari 2023. Yang ke-2 mengunjungi obyek wisata ini berombongan bersama teman-teman Alumni SMPN 1 Sidaorjo 1979 mengadakan reuni dan tour ke Yogyakarta pada tanggal 27-28 Juli 2024. Jadi, masih terasa hangat dalam pikiranku, maka kutulis dalam kesempatan ini untuk berbagi pengalaman. Biasanya wisatawan domestik yang akan tour ke Yogyakarta tujuan utama ke Jalan Malioboro. Disamping itu, wisatawan dapat menginap di Hotel sekitar Malioboro sekaligus memanfaatkan waktu senggang untuk jalan-jalan di waktu malam.
Saya dan teman-teman tiba di bukit Tebing Breksi walaupun cuaca panas, tidak menggoyahkan jalan keliling melihat tebing terukir bentuk relief dan berfoto seakan - akan berada di Negara Mesir. Berfoto dengan latar belakang tebing sepertinya menjadi favorit teman-teman. Tak heran juru foto (kamerawan profesional) sering mendapat order bahwa tempat tersebut kerap dijadikan lokasi foto bagi para pasangan yang sedang melakukan sesi foto 'pre wedding' atau momen spesial lainnya. Selanjutnya, untuk melihat pemandangan alam dan kota Yogyakarta dari atas tebing, dapat naik melalui tangga yang terbuat dari batu cukup lebar, nyaman dan aman bagi wisatawan.
Wisatawan bila ingin keliling di sekitar Tebing Breksi bisa menggunakan sepeda motor. Bila lebih empat orang sebaiknya menggunakan mobil dengan cara menyewa 'Jeep Wisata' di Tebing Breksi. Setelah puas berfoto ria, sebagian teman-teman cari minuman atau makan di caferia, sambil duduk-duduk melepas lelah sejenak. Setelah itu kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan menuju ke Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H