Sudah taukah Anda dengan negara kecil bernama Estonia? Negara pecahan Uni Sovyet di Eropa Timur yang dijuluki negara startup dari Eropa?
Tahun lalu, negara yang beribu kota di Tallin ini mengeluarkan visa baru khusus untuk tipe wisatawan, tapi bukan sembarang wisatawan. Wisatawan yang dijuluki Digital Nomad.
Digital Nomad adalah sebutan untuk orang yang bekerja tidak terikat oleh waktu dan tempat atau entitas perusahaan. Kaum Digital Nomad adalah High Class Freelancer yang sebagian waktunya justru dihabiskan di negara yang bukan menjadi negara penerbit paspornya.
Biasanya kaum Digital Nomad menghasilkan uang dari pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote seperti menjadi Digital Marketer, Content Creator, Personal Assistant, Copywriter, Web Designer/Programmer, Translator, dan Travel Blogger.
Dan yang mengejutkan, mereka yang memilih jalan hidup menjadi Digital Nomad justru berpenghasilan yang lumayan. Hal ini dikarenkana mereka pada dasarnya "digaji" dalam mata uang asing (biasanya USD atau EUR) tetapi menghabiskannya di negara yang mempunyai biaya hidup murah dengan mata uang lokal. Tak heran mereka beranggapan sebenarnya mereka itu sedang liburan panjang yang selingi sesekali bekerja.
Kaum Digital Nomad biasanya menjual skill dan relasi yang dimiliki di internet, dan satu-satunya senjata mereka adalah: Laptop.
Namun, kali ini kita tidak akan membahas tentang Digital Nomad di Estonia. Tujuan utama kaum Digital Nomad bukanlah Estonia, tetapi Bali.
Anda dapat membuktikan ketika melakukan pencarian di internet
Ya tidak salah lagi, Bali dipilih oleh Digital Nomad karena beberapa faktor.
1. Cuaca dan Kecantikan Pulau
Jika kita interview banyak wisatawan yang menghabiskan waktu nya di Bali, kesan pertama yang mereka lontarkan adalah Bali adalah pulau terlengkap.