Lihat ke Halaman Asli

Ekita Rusdiyanti

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Mengelola Sampah Dimulai Dari Rumah, Ini Caranya

Diperbarui: 23 April 2024   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah menjadi permasalahan besar yang belum terselesaikan hingga saat ini. Banyaknya sampah yang dimana-mana yang belum terorganisir dengan baik. Sampah rumah tangga menjadi salah satu sumber bertambahnya sampah, khususnya sampah jenis plastik. Indonesia menjadi penghasil sampah plastic laut terbesar kedua di dunia. Hal tersebut terbukti dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin Makassar dan UC Davis di pasar Paotere Makassar. Sebanyak 23 ikan yang dijadikan sampel untuk dibedah, ditemukan adanya kandungan plastic yang terdapat dalam perutnya. Mengapa kita perlu mengelolah sampah dari rumah?, jika sampah-sampah kita olah dengan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sampah organis misalnya, bis akita jadikan sebagai kompos. Sedangkan sampah jenis anorganik bisa kita daur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Jenis-jenis sampah yang ada di sekitar kita. Pertama, sampah organic. Sampah organic merupakan jenis sampah yang mudah terurai secara alamiah seperti sisa makanan, sisa kebun, sisa pertanian, sisa hewan ternak dan sisa bagian tubuh. Kedua, sampah anorganik. Sampah anorganik yaitu sampah yang bersasal dari bahan-bahan yang tidak bisa terurai secara ilmiah seperti kaleng, botol plastik, kaca, sampah elektronik, sampah racun, dan popok bayi atau pembalut.

Pengolahan sampah bisa kita lakukan dengan beberapa cara yaitu dengan memilah sampah menurut jenisnya, mengurangi penggunaan alat dan bahan yang meninggalkan sampah, gunakan tempat atau wadah makanan yang bisa digunakan Kembali, mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bernilai ekonomis atau bermanfaat, mengelolah sampah organik dengan membuat kompos, dan memanfaatkan limbah untuk energi seperti membuat biogas dari kotoran manusia atau ternak.

Untuk mengurangi penggunaan plastic atau bahan anorganik lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu merubah kebiasaan kita yang berpotensi menambah jumlah sampah. Jika pergi berbelanja, bawalah kantong belanja sendiri. Membawa botol minuman dan tempat makan dari rumah, sebisa mungkin hindari memakai sedotan yang berbahan plastic, hindari membeli makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, dan memasukkan sisa makanan ke dalam wadah kaca. Gunakan barang-barang yang bisa dimanfaatkan Kembali seperti kantong belanja,botol bekas untuk pot bunga atau hiasan taman, dan masih banyak lagi barang-barang bekas yang bisa dimanfaatkan Kembali.

Selain memanfaatkan sampah plastik untuk di daur ulang, kita juga bisa memanfaatkan sampah dapur kita untuk dijadikan kompos dan kita hanya memerlukan bahan-bahan seperti sisa organic hijau, sisa organik coklat, bioaktivator, starter, tanah dan karung bekas. Sisa orgnik hijau yang merupakan unsur nitrogen bisa diperoleh dari sisa akar atau batang sayuran, kulit buah-buahan, sayur atau buah yang sudah membusuk, dan rumput atau sisa pangkas tanaman. Sisa organik coklat yang menjadi unsur karbon, bis akita dapatkan di pekarangan rumah seperti daun kering, Jerami kering, serbuk kayu, dan lain-lain. Untuk mempercepat penguraian, makan diperlukan Bioactivator yang bisa kita hasilkan dari air cucian beras, air cucian tempe dan air gula yang sudah kita diamkan selama satu sampai dua malam. Selanjutnya adalah starter yang bisa kita ambil dari kotoran hewan ternak seperti ayam, kambing dan sapi. Kemudian kita tutup dengan tanah dibagian akhir kompos. Seluruh bahan diatas, dicampurkan dan dimasukkan ke dalam karung atau ember yang tertutup dan didiamkan selama kurang lebih satu bulan.

Mari kita bayangkan, jika sampah-sampah semakin bertambah dan menumpuk? Apa yang akan terjadi? Sebagai generasi muda yang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Mari kita mulai dengan mengolah sampah mulai dari rumah. Mengelolah sampah itu mudah, asal ada kemauan dan kepedulian. Oleh karena itu, mari kita wujudkan lingkungan yang bersih dan sehat yang kita mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita.

Mengelolah sampah tidak hanya dilakukan di tempat pembuangan akhir sampah, namun bisa kita lakukan di rumah. Ayo, perangi sampah mulai dari rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline