Lihat ke Halaman Asli

Eka Yuliati

Pembelajar sepanjang hayat

Mengapa Kurikulum Harus Berubah?

Diperbarui: 8 Oktober 2024   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya penasaran sekali, mengapa kurikulum harus berubah terus?

Saya tertarik untuk mendalami ini karena masyarakat sering bertanya-tanya kenapa kurikulum harus terus berubah?

Saya sudah mempelajarinya. 

Pertama mari kita pahami, apa itu kurikulum.  Sebenarnya sampai hari ini tidak ada pengertian yang universal mengenai definisi kurikulum itu sendiri. Kurikulum lebih dari sekedar pengalaman murid. Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum adalah jantung pendidikan. Jika jantung lemah, maka badan akan lesu. Kurikulum adalah panduan dalam pembelajaran. Panduan itu harus kuat agar pembelajaran menjadi ajeg.

Ada empat komponen kurikulum itu sendiri, yaitu: tujuan, konten, metode/cara, dan evaluasi. 

Secara internasional, biasanya komponen kurikulum dibagi tiga yaitu; tujuan pembelajaran, panduan pegadogi, panduan asesmen. 

Tujuan memberikan kita acuan, apa yang dituju oleh kurikulum. Metode memberi cara, bagaimana mencapai tujuan itu. Evaluasi membantu guru berfikir, sudah sampai di mana pembelajaran itu?

Semua itu membantu kita memproyeksi masa depan dan membantu siswa mencapai masa depan. Maka murid adalah inti dari kurikulum. Masa depan seperti apa yang perlu kita wariskan? Ada beberapa poin yang perlu kita pikirkan ketika kita ingin 'mewariskan masa depan'.

1. Wariskan budaya yang relevan

2. Wariskan sesuatu yang dibutuhkan

3. Wariskan sesuatu yang kontekstual sebagai kontrol sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline