Lihat ke Halaman Asli

Ali Maschan Musa Layak Dicalonkan Pada Muktamar NU

Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam pemberitaan yang disampaikan salah satu media online, yang mengabarkan kondisi terkini dari area Muktamar Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu 1 Agustus 2015. Dikabarkan belum ada gagasan besar yang disuarakan dalam muktamar. Para muktamirin masih berkutat membicarakan masalah suksesi Ketua Tanfidz PBNU.

Menurut pemberitaan media tersebut, mayoritas muktamirin seolah terbawa arus bahwa kandidat Ketua Umum PBNU hanya ada dua figur yang berkembang di area muktamar. Padahal NU merupakan organisasi islam terbesar yang ada di Indonesia.

Jika realitas di area kongres begitu adanya, tentu kondisi seperti ini sangat memprihatinkan dan membuat banyak pihak merasa kecewa. NU sebagai wadah yang menghimpun ribuan tokoh intelektual yang tersebar diseluruh Indonesia, seharusnya tidak kekurangan figur untuk mencari sosok yang mumpuni sebagai nakhoda organisasi.

NU bukanlah organisasi yang minim kader, banyak sekali kader NU yang memiliki kapasitas yang baik, berpengalaman luas, serta diperhitungkan baik secara nasional, maupun internasional. Sebut saja tokoh NU seperti KH. Ali Maschan Musa. Tokoh yang juga dekat dengan kalangan para ulama ini, tumbuh dan besar dari lingkungan NU, diyakini beliau dapat membawa organisasi warga NU jauh lebih baik demi kemajuan bersama.

Namun sangat disayangkan, para muktamirin sepertinya lupa dengan sosok KH. Ali Maschan Musa yang sebenarnya layak untuk dicalonkan pada muktamar kali ini. Para muktamirin sebaiknya berani mengambil langkah untuk melakukan terobosan-terobosan di area muktamar, termasuk memunculkan nama-nama baru agar dimasukkan dalam bursa pencalonan Ketua Umum PBNU.

Seperti yang disampaikan salah satu peserta muktamar di media online tersebut, dia mengaku prihatin dengan minimya sosok figur yang diusung untuk dijadikan Ketua Umum PBNU. Keprihatinan yang ia sampaikan, berangkat dari rasa heran beliau karena NU memiliki ribuan tokoh yang layak memimpin PBNU, tapi mengapa hanya beberapa nama saja yang muncul dalam bursa pencalonan Ketua Umum.

Pengurus PCNU dari daerah Sumatera itu, mengajak para muktamirin untuk berani mencari dan mengusung figur lain. Ia menyadari bahwa muktamirin seolah terbawa arus. “Kami hanya disuguhi tiga nama untuk didukung. Menurut saya NU butuh figur untuk menyegarkan gerakan NU,” kata pengurus PCNU dari Sumetra itu di media online.

Ketika disinggung tentang nama lain yang layak diusung pada muktamar, ia mengakui sosok KH. Ali Maschan Musa adalah figur yang mumpuni untuk tanfidz. Malah beliau dengan lugas mengatakan, KH. Ali Maschan Musa dalah sosok yang konsen meneruskan pikiran-pikiran Gusdur.

Keberanian seperti itulah yang harus dimiliki oleh para muktamirin lainnya jika ingin melihat adanya perubahan dan warna baru untuk menyegarkan organisasi. Jika muktamirin hanya mengikuti dinamika yang ada begitu saja, tentunya tidak ada perubahan yang lebih baik yang diharapkan muncul dalam muktamar kali ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline