Lihat ke Halaman Asli

Eka Widiarti

Mahasiswa

Membangun Lingkungan Belajar Nyaman: Ki Hajar Dewantara sebagai Inspirasi

Diperbarui: 12 Maret 2024   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pribadi

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh Ki Hajar Dewantara. Namanya harum di dunia pendidikan sebagai tokoh pendidikan nasional indonesia. filosofi yang beliau cetuskan sudah menjadi pegangan yang tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Mambawa angin segar sekaligus cahaya tuntunan untuk mewujudkan masyarakat yang beradab dan berpendidikan.

Jika kalian lihat di logo topi sekolah yang biasa kalian pakai saat upacara, kalian akan melihat logo khas yang sangat akrab. Tahukah kalian logo apa itu ?.

Source by google

 yap, betul sekali tut wuri handayani. Jika ditelisik lagi lebih dalam, ada makna yang sangat berharga dari tiga kata tersebut. 

Sebelum mendalami makna dari tut wuri handayani, saya ingin melimpir ke pembahasan pokok kita yaitu lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lebih dari itu, sekolah adalah tempat di mana peserta didik harus merasa aman, baik secara fisik maupun emosional, agar mereka dapat berkembang sesuai tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan dan meraih potensi maksimal mereka.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, kita bisa menggunakan prinsip Ki Hajar Dewantara sebagai acuan, diantaranya :

1.  Tur Wuri Handayani : Memberi dorongan dari belakang. 

Prinsip ini menggambarkan peran pendidik sebagai pendukung yang mendorong peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kata tumbuh dan berkembang disini perlu diperhatikan. Dukungan yang diberikan tidak hanya keinginan dan standar dari individu guru, namun harus disesuaikan dengan cara dan kebutuhan yang paling sesuai dengan peserta didik. baik dari latar belakang, minat, bakat, dan perkembangan peserta didik menjadi bahan pertimbangan dalam mendorong perkembangan peserta didik untuk mencapai potensi terbaik mereka.

2. Ing Ngarso Sung Tuladha : Menjadi contoh di depan.

Guru perlu menjadi contoh yang baik dalam segala hal, termasuk sikap, pengetahuan, dan cara berinteraksi, sehingga peserta didik dapat meniru perilaku positif tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline