Lihat ke Halaman Asli

Eka Via Rahmadani

6A Jurnalistik

Sinopsis Film "Bumi Manusia"

Diperbarui: 8 April 2020   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Bumi Manusia sendiri  memiliki latar belakang dalam pengisahan pada awal abad ke-20. Dimana pada saat itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan Belanda. Pada saat itu tatanan sosial berlaku pada kehidupan masyarakat, dibangun juga berdasarkan kalangan dimana para penjajah dapat menempati kelas sosial yang paling tinggi sedangkan untuk warga pribumi hanya dipandang sebagai kelas rendahan.

Bumi Manusia berkisah tentang dua sejoli Minke (Iqbaal Ramadhan) dan Annelies (Mawar Eva de Jognh). Namun karena latar belakang keduanya yang sangat bertolak belakang antara Minke hanya seorang pemuda pribumi, Jawa totok, sedangkan Annelies seorang gadis blasteran Indo-Belanda, anak dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti).

 Ketika keangkuhan hukum pada masa kolonial mencoba untuk mengacaukan hubungan Minke dan Annelies, ibunda dari Annelies Nyai Ontosoroh mencoba memberikan semangat  kepada Minke agar terus berjuang dengan  sehormat-hormatnya dan terus melawan ketidak adilan yang ada. Pada suatu hari, Minke pun jatuh cinta pada anak dari Nyai Ontosoroh, yaitu Annelies. Hubungan Minke dengan Annelies Mallema mendapatkan penolakan serta pandangan negatif dari banyak pihak. Akan tetapi Minke tidak menyerah untuk terus mencoba mendapatkan Annelies.

Ayah Minke yang baru saja diangkat sebagai Bupati, tidak menyetujui Minke dekat dengan Annelies apalagi sampai menikah, karena Annelies adalah anak dari Nyai Ontosoroh. Sebab kedudukan Nyai pada zaman itu dianggap sama rendahnya dengan binatang peliharaan. Namun tak semua Nyai seperti itu, Nyai Ontosoroh berbeda. Namun berbanding terbalik dengan ayah Minke, Minke selalu mengagumi sosok Nyai Ontosoroh dengan segala perjuangannya untuk melawan keangkuhan bangsa kolonial Belanda.

Nyai Ontosoroh  merupakan istri simpanan dari seorang keturunan Eropa yang sangat terpandang, ia juga sering dipanggil dengan sebuatan Tuan Mallema. Predikatnya sebagai seorang Nyai, istri simpanan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan serta dianggap sebagai perempuan yang tidak terhotmat, tidak memiliki martabat, tidak diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline