Lihat ke Halaman Asli

Anak Penjual Jamu yang Masuk di Sekolah Elite

Diperbarui: 12 November 2018   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Takdir telah menyeretku

Dalam istana megah yang tak terkira

Segala suguhan kemewahan di depan mata

Namun aku hanya upik abu

Yang berbeda jauh dengan para puteri raja

Aku pun tak patut mendapat cinta putera mahkota

Hanya karena kasta

===

Matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya.  Jingga mulai sedikit merekah merenggut birunya langit.  Daun pohon jatuh berserakan diterpa angin sepoi.  Burung-burung mulai mencicit mencari makanan kesana kemari.  Tentu saja sang jago tak absen membangunkan tiap insan yang masih terlelap dalam buaian mimpi. 

"Rara,  sudah siap? " tanya ibu Rara sembari melihat anaknya berkaca di kamar, anak pertamanya itu akan masuk SMP.  Karena nilai ujiannya bagus maka Rara dengan mudahnya diterima di sekolah tervaforit di Surabaya. 

Beberapa minggu yang lalu,  Rara sempat ke sekolah barunya.  Ditemani ibunya,  dirinya mengambil perlengkapan seragam di sekolah. Walaupun warnanya biru putih namun model seragam yang digunakan di sekolah ini berbeda dengan SMP kebanyakan.  Kalau kemeja sih sama,  tapi model roknya berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline