Jangan ditanya bagaimana perasaan Farida Rahmawati atas pernikahan keduanya ini. Sungguh sebenarnya dirinya sangat tidak ingin menikah untuk kedua kalinya. Dirinya ingin setia selalu mendampingi suaminya, Hamzah. Namun mungkin takdir dan ketetapan Tuhan berjalan berbeda dengan keinginannya. Suaminya dengan mudahnya menghadap Sang Illahi meninggalkan bekas luka yang mendalam di lubuk hatinya.
Kini di hadapannya berdiri sosok yang tidak asing dalam kehidupannya. Sosok yang dikenal sebelas tahun yang lalu. Sosok penyabar dan santun. Tentunya dirinya tidak pernah meragukan keimanan suami keduanya ini. Hanya saja dirinya belum siap menjadi buah bibir para tetangga ataupun keluarga dari Rachmad Pradana. Bagaimana tidak, baru tiga bulan yang lalu suaminya pergi, kini tetiba telah muncul sosok perjaka yang menikahinya.
"Mas Rachmad, Farida tidak pantas menerima semua ini" keluhnya setelah akad nikah berlangsung dengan khidmad dan sangat sederhana.
"Jangan berat hati Adinda tersayang, sekarang dirimu telah sah menjadi pendampingku. Aku akan mengerahkan semua tenagaku untuk melindungi dan menjagamu, serta anak-anakmu"
"Tapi Mas.."
Sebenarnya Farida ingin sekali menolak lamaran Rachmad Pradana. Namun apalah yang bisa dirinya lakukan, jika suami pertamanya pun sangat percaya dengan sosok Rachmad yang akan menjaga keluarga kecilnya.
"Maafkan aku yang telah membuat Adinda bersedih, membuat Adinda menungguku lama hingga hari ini. Sebenarnya sejak pertemuan pertama kita di kampus dulu, aku sudah yakin dengan kehadiran Adinda yang nantinya akan menjadi orang penting dalam kehidupanku"
"Tapi Mas.."
"In Syaa Allah pernikahan kita diridhoi Allah serta mendapat restu dari suamimu"
"Seharusnya Mas Rachmad pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dariku"
"Ini urusan hati" ucap Rachmad Pradana disertai senyum khasnya. Senyum yang mampu meluluhkan hati yang beku. Sesungguhnya kebaikan selalu terpancar dari sinar mata seorang Rachmad Pradana. Hanya saja entah mengapa hatinya tertutup bagi banyak wanita.