Lihat ke Halaman Asli

Tiada Ada...

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hanya langit tempat melukis awan dan pelangi.. Hanya itu yang ku mengerti.. Seperti saat sekarang aku berpijak, menjejaki perasaan yang sulit untuk diterjemahkan.. Ada harapan untuk mendapatkan apa yang ku impikan, juga penyesalan yang tak pernah ingin aku tahu.. Lalu bagaimana untuk menjawab tanya jika untuk bertanya pun aku tak bisa?!

Dia masih terguguk di ujung jembatan layang, menanti hujan, hingga kini membayang.. Kemana lagi hendak menanti.. Lalu yang seterusnya terlihat, menjadi terasa.. Yang tak terlihat, menjadi tak terasa.. Namun, terkadang yang tak terlihat juga dapat kita rasakan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline