Lihat ke Halaman Asli

eka amaliasani

Penulis Freelancer

Hujan 2015

Diperbarui: 4 Maret 2018   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan kala itu..

Hujan sungguh aromamu kebahagiaanku

Hujan akhirnya turun dan bernyanyi kepadaku

Kau ingatkanku tentang kenangan bersamanya

Setiap rintiknya ingatkanku pada suatu waktu

Rindu....

Kau selalu memberikan senyuman bagi setiap insan bumi

Hujan jangan berhenti

Karena setiap tetesmu membuat secercah harapan

Hujanku, melebur, membaur, dan bersatu bersama rindu....

-Sebuah puisi di 3 tahun lalu pada sebuah kedai berkolaborasi dengan-nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline