Kemendikbud kembali meluncurkan program - progam menarik seputar pendidikan yaitu salah satunya adalah program kampus mengajar. Program kampus mengajar kembali menggegerkan mahasiswa diseluruh Indonesia karena program ini sangat menarik untuk diikuti. Berikut beberapa keuntungan yang dimiliki mahasiswa jika mengikuti program kampus mengajar:
- Dikonversi 24 sks
- Diberikan uang saku perbulan
- Mendapatkan sertifikat
- Mendapatkan potongan ukt
Program kampus mengajar ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melakukan perubahan untuk peserta didik yang mengalami learning loss. Seperti yang kita ketahui peserta didik harus melakukan adaptasi dikarena perbedaan cara belajar akibat pandemi covid. Peserta didik mengalami banyak sekali ketertinggalan pelajaran dikarenakan perbedaan cara belajar tersebut dimana jika dulu dilakukan disekolah seperti biasa namun sekarang hanya belajar dirumah menggunakan gawai yang dirasa tidak efektif khususnya peserta didik jenjang sd. Perlu diketahui program kampus mengajar ini hanya untuk sekolah yang memiliki akreditasi C, dimana kendala disekolah yang berakreditasi c ini biasanya adalah literasi, numerasi, administrasi sekolah serta teknologi. Program kampus mengajar ini mengajak mahasiswa untuk menjadi agent of change untuk masa pandemi seperti ini agar peserta didik bisa mengejar ketertinggalan pelajaran akibat pandemi. Untuk menjadi peserta kampus mengajar ini banyak sekali syarat yang ditetapkan pemerintah agar program ini terjalankan dengan baik dan mampu mencapai tujuan. Ada 4 tugas utama yang harus dilakukan oleh peserta kampus mengajar yaitu:
- Meningkatkan literasi peserta didik
- Meningkatkan numerasi peserta didik
- Membantu administrasi sekolah dan guru
- Adaptasi teknologi.
Jika sudah lolos dalam tahap penyeleksian, peserta kampus mengajar diwajibkan mengikuti pembekalan dimana saat pembekalan kita akan diberikan materi atau bekal saat penerjunan, seperti ilmu pendagogi yaitu seni dalam mengajar, literasi numerasi, adaptasi teknologi dimana kita dianjurkan untuk memberikan sosialisasi tentang teknologi yang bisa memudahkan para guru seperti pengunaan Microsoft Word, Excel untuk guru yang gaptek selain itu juga teknologi bisa digunakan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik seperti penggunaan layar proyektor untuk menampilkan media power point, ataupun video pembelajaran agar siswa tidak bosan saat belajar. Menjadi asisten guru saat berada dikelas, dengan demikian kita bisa melihat proses pembelajaran dikelas hingga bisa melihat apa kekurangan saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung selanjutnya mencari solusi untuk masalah yang terjadi didalam kelas. Terakhir yaitu membantu administrasi sekolah seperti membantu dalam hal urusan administrasi kurikulum, administrasi kesiswaan dan lain sebagainya.
Selanjutnya setelah pembekalan, maka mahasiswa akan diterjunkan langsung kesekolah yang tertuju. Pada minggu pertama mahasiswa diwajibkan melakukan observasi terlebih dahulu untuk melihat apa saja kendala dan kekurangan yang terjadi dalam sekolah sehingga mahasiswa bisa membuat laporan ataupun merancang program kerja mereka. Setelah itu, pada minggu kedua dan selanjutnya maka mahasiswa akan melaksanakan program kerja mereka.
Menurut perspektif penulis, kampus mengajar ini merupakan program yang sangat menarik dan harus dicoba oleh seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa keguruan karena dalam program ini banyak sekali memberikan pengalaman yang menarik serta pembelajaran kedepannya sebelum benar -- benar memasuki dunia kerja. Program kampus mengajar ini juga bisa jadikan agent of change untuk masa pandemic dimana banyak sekali peserta didik yang mengalami learning loss tidak hanya itu banyak sekali peserta didik jenjang sd yang sudah berada dikelas tinggi namun tidak bisa membaca, tidak memahami konsep dasar perhitungan seperti konsep perkalian apalagi pembagian bahkan ada bebarapa yang masih tidak paham dengan konsep penambahan dan pengurangan. Oleh karena itu, program ini sangat dianjurkan untuk mahasiswa agar bisa membantu para peserta didik yang banyak mengalami ketertinggalan belajar dimana kondisi tersebut sangat memprihatinkan serta menyulitkan peserta didik untuk naik ke jenjang pendidikan selanjutnya. Terima kasih, sampai jumpa diartikel selanjutnya. Salam sehat dari saya Eka Rianti Mahasiswi Administrasi Pendidikan Universitas Jambi. Aurduri, 14 Maret 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H