Lihat ke Halaman Asli

Eka Rachmawati

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Indahnya Berbagi Kebahagiaan Bersama JNE

Diperbarui: 24 Desember 2020   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. JNE

Bahagia. Satu kata beribu makna. Satu kata yang menjadi harapan semua orang di seluruh dunia. Sebenarnya apa definisi dari bahagia? Tentu setiap orang memiliki definisi bahagia sesuai versinya, tak bisa dianggap sama karena alasan seseorang bahagia memanglah berbeda.

Bahagia adalah perasaan senang ketika mendapatkan sesuatu, mencapai target yang diharapkan ataupun hal lainnya yang membuat hati berbunga-bunga. Bahagia itu bukan melulu tentang harta, tahta dan kuota. Terkadang seseorang merasa bahagia hanya karena hal kecil yang menurut orang lain dirasa tidak ada maknanya. 

Bahagia itu sederhana. Berkumpul bersama keluarga saat mati lampu misalnya. Bertukar cerita tentang hal yang dialami dalam satu hari yang penuh rasa.

Bahagia itu sangat sederhana. Saat mendengar suara klakson motor suami pulang bekerja, dan tak lupa membawa oleh-oleh gorengan saja, hati istri sudah sangat bahagia. Saat banjir orderan dan pemasukan lancar, kita sudah bahagia. Saat pak kurir JNE datang dengan motornya dan berkata "Pakeeet", itu senangnya tiada terkira. Seperti penantian lama yang datang indah  pada waktunya.

Saling berbagi dan memberi saat kita memiliki rizki lebih pun termasuk salah satu alasan manusia untuk bahagia. Karena dengan begitu, ia akan merasa menjadi orang yang dapat bermanfaat untuk manusia lainnya. Karena dengan berbagi kebahagiaan, tanpa sadar kita juga menciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri.

Berbagi kebahagiaan juga dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Bali. Mayoritas penduduk di pulau Bali beragama hindu. Namun di pulau Bali ini juga banyak warga asli maupun pendatang yang beragama Islam. Walaupun berbeda agama, mereka tetap bisa hidup dengan rukun, saling tolong menolong, saling berbagi dan saling memberi.

Orang Bali biasa menyebutnya dengan istilah Menyame Braye. Mereka saling menghormati agama masing-masing. Mereka tidak pernah mengganggu agama lain saat beribadah  ataupun melakukan upacara adat lainnya. Karena bagi mereka keberagaman itu indah dan menjadikan dunia lebih cerah.

Jadi janganlah jadikan perbedaan itu sebagai sebuah halangan untuk berbuat baik kepada sesama. Lantas, jadikanlah perbedaan itu sebagai hal yang indah dan lumrah. Jadikan perbedaan itu sebagai ajang untuk berbagi kebahagiaan, agar kehidupan menjadi nyaman dan tentram.

Perlukah setiap orang merasa bahagia? Rasanya itu pertanyaan yang tak bisa dicerna. Karena manusia hidup di dunia tak ada yang ingin sengsara ataupun menderita, apalagi merana. Biar hidup sederhana, asalkan bahagia sudah sangat cukup baginya. Biar punya harta tak seberapa, asalkan bisa berbagi dengan sesama, sudah merasa menjadi orang yang berguna.

Dan kita bisa berbagi kebahagiaan dimanapun dan kapanpun melalui cara apapun. Setiap orang perlu merasa bahagia agar eksistensinya tetap terjaga. Dengan bahagia, semua pikiran negatif akan sirna. Dengan bahagia, hati yang terluka akan sembuh dengan sendirinya.

Dan bahagia jangan cuma kita yang rasa, tapi bagilah rasa bahagia itu pada sesama, terutama mereka yang hidupnya sengsara. Mereka yang garis ekonominya di bawah rata-rata. Mereka yang untuk makan sehari-hari pun bingung harus cari ke mana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline