MENUJU ANGKA ZERO STUNTING BERSAMA KKN KAMPUNG EMAS UNAIR DI WILAYAH KELURAHAN MEDOKAN AYU SURABAYA
KKN Kampung Emas UNAIR merupakan program kegiatan yang ditujukan pada mahasiswa sebagai upaya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat dengan tema utama percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan. Program Kampung Emas dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa sebagai bentuk kegiatan Belajar Bersama Komunitas (BBK). BBK sendiri merupakan suatu bentuk pendidikan dengan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa S1 dan DIV di tengah kehidupan masyarakat serta secara nyata turut membantu memecahkan masalah masyarakat berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing. Salah satu bentuk BBK adalah BBK Tematik yang secara umum berorientasi pada program kegiatan terfokus bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu setingkat Kelurahan atau Kota. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi secara penuh agar dapat mencapai target dan sasaran yang diharapkan.
Seperti yang dilansir di laman surabaya.go.id, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menargetkan agar tahun ini Kota Surabaya bisa mempercepat penurunan prevalensi angka stunting hingga ke titik dimana Kota Surabaya tidak memiliki kasus stunting lagi atau zero stunting. Oleh karena itu, para mahasiswa diterjunkan langsung untuk aktif membantu melaksanakan program KKN Kampung Emas yakni percepatan penurunan prevalensi stunting di Kota Surabaya. Kegiatan Kampung Emas 2.0 ini berfokus pada upaya pencegahan stunting dengan sasaran hulu yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil dan ibu laktasi. Fokus dari kegiatan ini antara lain LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi) dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beragam, Berbasis Hewani).
Berdasarkan permasalahan stunting yang ada di Kota Surabaya, Universitas Airlangga bekerjasama dengan Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya untuk melaksanakan program BBK Tematik Kampung Emas 2.0 2023.Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata Perguruan Tinggi dalam mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Indonesia. Sebagai tindak lanjut dalam menjalankan program kegiatan KKN Kampung Emas UNAIR, mahasiswa dikelompokkan sesuai wilayah kelurahan masing-masing. Adapun kelompok kami mendapatkan wilayah Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut. Kelurahan Medokan Ayu merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah kurang lebih 30.000 Kepala Keluarga, 108 RT, dan 15 RW. Dengan besaran penduduk yang tidak sedikit, Kelurahan Medokan Ayu menjadi sasaran utama kelompok kami dalam melaksanakan program kegiatan penurunan angka stunting.
Kelompok kami memiliki nomor urut 93 dengan berjumlah 3 anggota , yakni Dinar YoentaViera (Fakultas Sains dan Teknologi), Ikhwanul Muslimin (Fakultas Kesehatan Masyarakat), dan Eka Putri Widiastuti (Fakultas Ilmu Budaya). Kelompok kami melakukan analisis situasi sebelum terjun ke masyarakat. Hasilnya kami menemukan adanya 2 balita pra-stunting dan 4 balita stunting. Namun, meskipun begitu sasaran utama yang dituju oleh program Kampung Emas ialah calon pengantin dan ibu hamil beresiko. Hal ini sesuai dengan langkah penurunan prevalensi stunting dengan cara melakukan pencegahan sedari awal bahkan sebelum masa kehamilan berlangsung. Sehingga kesehatan fisik dan mental dari calon pengantin maupun ibu hamil dapat dijaga dengan baik.
Setelah itu, agar kami mendapatkan data yang lebih valid maka dilakukan kegiatan wawancara pada calon pengantin dan ibu hamil yang beresiko di Kelurahan Medokan Ayu. Dari hasil wawancara tersebut, kami dapat mengetahui kondisi fisik, mental, serta pengetahuan seputar kehamilan seperti Laduni, SBCC Bestiez, dan konsumsi pangan yang dimiliki oleh narasumber. Dengan itu, kami dapat mengumpulkan calon pengantin dan ibu hamil agar dapat diberikan edukasi terkait dengan pengetahuan dasar KEK, anemia, dan menu formulasi pangan yang sehat.
Dari paparan di atas, kami telah menjelaskan kegiatan yang sudah dilakukan oleh kelompok kami di Kelurahan Medokan Ayu. Sebagai penutup, kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami dalam kegiatan KKN Kampung Emas. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan stunting di Kota Surabaya, khususnya Kelurahan Medokan Ayu. Semoga permasalahan stunting di Kota Surabaya dapat teratasi dengan cepat dan segera mencapai sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki nutrisi yang baik.
Sumber referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H