Film Cloudy with a Chance of Meatballs merupakan adaptasi dari buku anak-anak tahun 1978 karya Judi dan Ron Barret. Skenario film ditulis dan disutradarai oleh Phil Lord dan Christoper Miller yang kemudian diproduksi oleh Sony Pictures Animation.
Animasi komedi yang ditawarkan dalam film ini memuat banyak pesan moral dan diselipi rasa humor yang mudah dibaca oleh para penontonnya. Film yang dirilis tahun 2009 ini sangat menghibur dan cocok dimasukkan ke dalam daftar tontonan untuk anak-anak.
Pada awal film diceritakan masa kecil Flint Lockwood, seorang anak yang bercita-cita menjadi penemu jenius. Ia diejek oleh teman-teman satu kelasnya karena penemuan sepatunya dianggap aneh dan berakhir dengan kegagalan. Namun, sang ibu menyemangati Flint dengan memberikan jas laboratorium sebagai hadiah ulang tahunnya.
Flint sangat beruntung karena orang tuanya tidak melarangnya untuk melakukan penemuan-penemuan yang selalu berakhir dengan kekacauan itu. Justru mereka membiarkan Flint melakukan apa yang dia mau, khususnya sang ibu. Ini membuktikan bahwa orang tua Flint sangat menyayangi anaknya dengan memberikan kebebasan pada Flint untuk berkreativitas.
Ketika beranjak dewasa, Flint tetap melakukan penemuan-penemuan baru yang di luar nalar. Mulai dari penerjemah pemikiran monyet, burung tikus, sampai mobil terbang, semuanya tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Karena melihat perkembangan anaknya yang selalu berujung kegagalan, ayahnya meminta Flint untuk berhenti dan mulai bekerja bersama di toko sardennya.
Waktu Flint mulai bekerja di toko sarden milik ayahnya, ada pengumuman dari walikota Swallow Falls untuk menghadiri pembukaan Sardine Land. Seakan ingin memanfaatkan kesempatan yang telah tersaji di hadapannya, Flint menyuruh ayahnya untuk menghadiri pembukaan tersebut.
Setelah ayahnya setuju dan berangkat ke tujuan, Flint langsung mengambil FLDSMDFR (Flint Lockwood Diatonic Super Mutating Dynamic Food Replicator), yaitu penemuannya yang terbaru untuk dihubungkan ke menara suset milik kotanya. Tetapi, setelah berhasil disambungkan, FLDSMDFR malah terbang tanpa arah ke berbagai sudut kota termasuk di tempat pembukaan Sardine Land. Dari situlah petualangan hujan makanan dimulai.
Setelah itu, alur film fokus menceritakan kisah Flint dan teman-temannya di Kota Swallow Falls yang hidup dengan mengandalkan teknologi FLDSMDFR yang dapat mengubah air menjadi makanan.
Fenomena alam yang dihasilkan dari teknologi FLDSMDFR dengan gabungan cuaca badai di kota tersebut mengakibatkan seisi kota mengalami hujan makanan. Tidak hanya itu, keterkaitan antara perekonomian kota Swallow Falls dengan FLDSMDFR juga diceritakan. Kota yang awalnya hanya memiliki modal ikan sarden sebagai penopang hidup masyarakat setempat, kini bisa membuka wisata hujan makanan berkat mesin penemuan Flint. Ini membuktikan bahwa penemuan Flint tidak lagi berujung pada kegagalan.
Meskipun film ini dikemas dengan sangat baik dan memiliki variasi warna yang luar biasa memanjakan mata, penampakan teknologi yang dimunculkan ke dalam film membuat penikmat alurnya kebingungan. Penemuan Flint tentang teknologi pengubah air menjadi makanan terdengar tidak masuk akal. Mungkin kalau dianalogikan seperti makanan yang zatnya berbentuk cairan masih bisa diterima akal, contohnya pada selang NGT dalam dunia medis.
Tetapi, kalau sampai bentuk makanannya ikut berubah seperti burger, pizza, roti, telur, dan sebagainya ini terdengar aneh dan tidak logis. Sekalipun makanan masih mengandung elemen air, tidak mungkin air sampai bisa mengubah wujud dan rasa dari makanan tersebut. Namun dalam beberapa dekade terakhir ini, berbagai macam teknologi berkembang pesat.