Lihat ke Halaman Asli

Eka Puji Rahayu

Mahasiswa Kupu-kupu

Berkebun, Cara Sederhana untuk Bahagia

Diperbarui: 31 Desember 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Pandemi covid-19 merupakan wajah baru dunia pada masa sekarang ini. Pandemi yang terjadi di Indonesia sejak bulan Februari sampai sekarang ini mengubah tatanan di berbagai bidang kehidupan.

Setiap orang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru, dimana sebagian besar kegiatan manusia harus dilakukan dari rumah. Berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan interaksi antarmanusia harus dibatasi demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 atau disebut juga virus corona.

Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang harus mengikuti tatanan baru di era new normal ini. Lembaga pendidikan, terkhususnya perguruan tinggi harus menerapkan metode perkuliahan yang efektif dan tetap mengedepankan protokol kesehatan selama masa pandemi ini.

Perkuliahan yang dilakukan secara daring merupakan salah satu metode pembelajaran yang dirasa cukup efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Metode ini menuntut seluruh elemen dalam perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan teknologi yang semakin canggih.

Kegiatan yang awalnya dilakukan secara tatap muka kini harus dilakukan melalui media online, dimana setiap dosen dan mahasiswa dituntut untuk lihai dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Selain itu, koneksi internet yang memadai juga menjadi faktor utama yang mendukung berhasilnya penerapan perkuliahan daring selama pandemi ini.

Tidak menutup kemungkinan, bahwa perkuliahan online yang diterapkan selama masa pandemi di Indonesia ini memiliki kekurangan yang lebih dominan jika dibandingkan dengan kelebihannya.

Bagaimana tidak? Lambatnya koneksi internet di beberapa daerah masih menjadi masalah terbesar yang sampai sekarang menjadi faktor utama dari kurang efektifnya perkuliahan secara daring.

Selain itu, rasa bosan yang melanda mahasiswa selama kuliah daring menyebabkan perkuliahan yang dilakukan menjadi semakin tidak efektif. Kebosanan juga dapat mengakibatkan timbulnya rasa malas dan menurunkan semangat dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga perkuliahan yang dilakukan dirasa sia-sia belaka. Oleh sebab itu, diperlukan adanya solusi yang tepat untuk mengatasi kebosanan yang melanda mahasiswa selama kuliah daring ini.

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebosanan selama perkuliahan daring ini yaitu dengan berkebun. Berkebun merupakan kegiatan yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan sekitar. Berkebun dapat menjadi alternatif yang paling sederhana untuk mengusir kebosanan selama kuliah daring. Selain itu, berkebun dan mengurus tanaman merupakan cara untuk tetap aktif selama di rumah saja. 

Berkebun juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Bahkan, kita bisa melakukannya tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Kita bisa menggunakan barang-barang bekas yang ada di sekitar, seperti botol bekas, sepatu bekas, dan perabotan tidak terpakai lainnya untuk dijadikan pot.

Dengan memanfaatkan barang bekas tersebut tanpa sengaja kita juga berperan dalam membantu mengurangi dan mendaur ulang sampah yang ada di sekitar kita. Selain itu, bibit tanaman juga bisa didapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline