Lihat ke Halaman Asli

Potensi Biomassa dari Limbah Sawit sebagai Sumber Energi Terbarukan di Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Potensi Biomassa Dari Limbah Sawit Sebagai Sumber Energi Terbarukan Di Indonesia

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Gejolak yang muncul akibat keputusan pemerintah menaikkan harga BBM memunculkan kesadaran bahwa selama ini bangsa Indonesai sangat tergantung pada sumber energi tak-terbarukan. Cepat atau lambat sumber energi tersebut akan habis. Salah satu solusi mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang dimiliki bangsa ini.
Indonesia sebenarnya memiliki potensi energi terbarukan sebesar 311.232 MW, namun kurang lebih hanya 22% yang dimanfaatkan. Potensi energi tarbarukan yang besar dan belum banyak dimanfaatkan adalah energi dari biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang terbuat dari tumbuhan dan hewan. Biomassa mengandung energi tersimpan yang berasal dari matahari. Tanaman menyerap energi matahari dalam proses yang disebut fotosintesis. Energi kimia dalam tumbuhan akan diteruskan ke hewan dan orang-orang yang memakannya. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan produk samping sawit sebagi sumber energi terbarukan. Kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu komoditi yang mengalami pertumbuhan sangat pesat.
1.2 Perumusan Masalah
Peningkatan luas perkebunan kelapa sawit telah mendorong tumbuhnya industri-industri pengolahan, diantaranya pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) yang menghasilkan crued palm oil (CPO). PMKS merupakan industri yang sarat dengan residu pengolahan. PMKS hanya menghasilkan 25-30 % produk utama berupa 20-23 % CPO dan 5-7 % inti sawit (kernel). Sementara sisanya sebanyak 70-75 % adalah residu hasil pengolahan berupa limbah.
Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah industri dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang dapat mencemari lingkungan. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS berkisar antara 600-700 liter/ton. Saat ini diperkirakan jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS di Indonesia mencapai 28,7 juta ton.
Pengolahan limbah cair PMKS dengan menggunakan digester anaerob dilakukan dengan mensubtitusi proses yang terjadi di kolam anaerobik pada sistem konvensional kedalam tangki digester. Tangki digester berfungsi menggantikan kolam anaerobik yang dibantu dengan pemakaian bakteri mesophilic dan thermophilic (Naibaho, 1996). Kedua bakteri ini termasuk bakteri methanogen yang merubah substrat dan menghasilkan gas methan.
1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai energi biomassa terbaru di Indonesia. Energi biomassa yang digunakan diproses melalui sitem Digester Anaerob.

1.4 Pembatasan Masalah
Batasan permasalahan pada laporan ini adalah:
1. Penggunaan biomassa yang digunakan berasal dari limbah kelapa sawit untuk menghasilkan energi biogas.
2. Limbah kelapa sawit yang digunakan berupa limbah cair
3. Penggunaan sistem digester anaerob dapat memproduksi biogas dengan lebih maksimal

1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan laporan ini penulis membaginya menjadi beberapa bab yang berisikan uraian-uraian ataupun keterangan yang didapat. Sistematika tersebut berupa :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode dan teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang menunjang diantaranya perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia, masalah limbah serta penyelesaikan dari masalah tsb yang dapat menghasilkan energy biomassa.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGELOHAN DATA
Dalam bab ini mencakup data pabrik kelapa sawit di Indonesia serta usaha pengolahan limbah yang ada.

BAB IV HASIL DAN ANALISA
Dalam bab ini mengemukakan pengolahan data dan analisa dari hasil pengumpulan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari karya ilmiah ini yang berisi kesimpulan dari hasil penulisan dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Limbah Cair PMKS
Limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS berasal dari air kondensat pada proses sterilisasi, air dari proses klarifikasi, air hydrocyclone (claybath), dan air pencucian pabrik. Jumlah air buangan tergantung pada sistem pengolahan, kapasitas olah pabrik, dan keadaan peralatan klarifikasi. Limbah cair PMKS mengandung bahan organik yang relatif tinggi dan tidak bersifat toksik karena tidak menggunakan bahan kimia dalam proses ekstraksi minyak. Komposisi kimia limbah cair PMKS dan komposisi asam amino limbah cair segar disajikan pada tabel berikut.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline