Lihat ke Halaman Asli

Jangan Jadi Masinis!

Diperbarui: 4 April 2017   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

anda tahu masinis kan? itu lho, sopirnya kereta api. k'lo anda masih belum paham juga, silahkan tanya sendiri sama ndoro kakung google. biar saya nggak pelu menjelaskan apa masinis itu. he...he...he... katanya, gara-gara pak masinis, baru-baru ini terjadi tabrakan kereta api. itu lho, tabrakan antara kereta api senja utama, yang ditabrak kereta api argo bromo anggrek. tanggal pastinya saya lupa, yang jelas kejadiannya di stasiun petarukan, pemalang, jawa tengah. kalau ada yang ingat kejadiannya, tolong ingatkan saya ya..... saya sedang tidak berniat ngomongin tentang kecelakaan itu. selain sudah nggak up to date lagi, toh kecelakaan itu sudah banyak dibahas media termasuk blogger kompasiana. bagi anda yang rajin mengikuti beritanya, pasti anda lebih paham daripada saya. ketimbang ngomongin kecelakaannya, lebih baik ngomongin nasib para masinis saja. nggak cuman ngomongin nasibnya bang muhammad malik, masinis argo bromo yang sudah jadi tersangka tunggal dan sekarang tinggal di penjaranya polres pemalang. tapi juga ngomongin nasib-nasibnya para masinis yang menurut saya sangat apes. baru-baru ini saya nonton kisah para masinis kereta api di salah satu stasiun televisi swasta, baik yang pernah terlibat insiden kecelakaan, maupun yang tidak pernah terlibat. yang nggak pernah terlibat kecelakaan, nasibnya relatif baik. dapat gaji Rp 3,5 juta sebulan, tapi itu juga belum cukup. jadi, masinis yang saya lupa namanya itu, masih harus nyambi lagi jadi tukang pijet. maklum saja, dia hidup di jakarta dan harus menyekolahkan dua anaknya. belum lagi untuk biaya sehari-hari. kalau cuman untuk biaya sehari-hari, gaji Rp 3,5 juta sih cukup. tapi buat yang lain, apalagi bayar sekolah, Rp 3,5 juta bakalan nggak cukup. hidup di jakarta gitu lho. nah, buat yang pernah terlibat insiden, nasibnya lebih apes. bang slamet suradio, masinis kereta api yang terlibat pas insiden bintaro tahun 1987 lalu contohnya. selain harus merasakan menginap empat tahun di penjara, dia juga dipecat begitu saja jadi masinis, tanpa ongkos pensiun yang layak! sekarang, bang slamet yang sudah beranjak tua itu tinggal di rumahnya di purworejo, dan hanya mengandalkan kerja serabutan. ngomong-ngomong masalah nasib apes para masinis. nasibnya bang muhammad malik juga apes. selain ditetapkan jadi tersangka tunggal di tragedi kecelakaan kereta api petarukan, menurut saya dia juga jadi kambing hitam dari buruknya sistem transportasi di indonesia. nggak usah deh ngomongin sistem transportasinya amerika yang sudah maju pesat. sistem transportasi kereta apinya singapura saja jauh lebih baik dari indonesia. padahal, singapura sumber daya manusia dan sumber daya alam-nya nggak banyak-banyak banget. masih kalahlah sama sumber daya alam indonesia yang konon hutan dan lautan saja cukup buat menghidupi masyarakatnya. belum lagi banyak orang-orang pintar jebolan universitas ternama yang siap jadi sumber daya manusia yang handal. tapi kok sistem transportasi, terutama kereta api di indonesia masih amburadul. padahal kereta api hanya ada di sumatera dan jawa saja, nggak di semua wilayah di indonesia. buruknya lagi dari sistem transportasi kita adalah, alat transportasi massal yang digunakan adalah barang bekas. kereta api, lokomotif sama gerbongnya bekas. sampai di indonesia, direstorasi dan direparasi lagi biar kelihatan masih baru dan kinyis-kinyis, meskipun sebenarnya barang bekas. jadi nggak heran kalau sering terjadi kecelakaan kereta api, mulai dari kereta anjlok sampai tabrakan kereta. padahal sudah sering ada kecelakaan transportasi, pemerintah kok masih belum punya cetak biru perencanaan sistem transportasi di indonesia ya? setidaknya, untuk masalah kereta api yang jadi kebutuhan masyarakat menengah kebawah, dioperasionalkan lewat sistem IT saja, supaya meminimalisir human error. selama ini kan semua sistem perkereta-apian di indonesia, masih bergantung pada manusia. di titik-titik rambu tertentu, masinis harus mengirimkan sinyal ke stasiun pemantau. di stasiun, sinyal akan dibalas lagi oleh operator di stasiun. jadi sangat bergantung sama manusia. sedikit saja lengah, kecelakaan bisa terjadi di depan mata. kembali ke masalah masinis, saya punya saran untuk anda yang kebetulan membaca tulisan tidak penting saya ini. kalau anda belum bekerja, lebih baik jangan melamar jadi masinis. kalau anda punya anak kecil yang punya cita-cita sebagai masinis, lebih baik larang sekarang juga. pokoknya jangan jadi masinis! soalnya, kalau nanti ada kecelakaan, yakinlah bahwa masinis hanya akan menjadi kambing hitam. kenapa masinis yang jadi kambing hitam tiap ada kecelakaan kereta api? soalnya, siapapun yang menjadi menteri perhubungan, pasti nggak mau jadi kambing hitam, paling nanti menyalahkan dirjennya. dirjennya juga nggak mau donk jadi kambing hitam, jadinya menyalahkan direktur pt. kereta api. nah, pak dirut juga nggak mau jadi kambing hitam, akhirnya menyalahkan masinis. terus masinis mau menyalahkan siapa, penumpang? ya nggak mungkin donk, kan masinis bertanggungjawab terhadap keselamatan penumpang. pokoknya sekali lagi saya ingatkan, jangan jadi masinis! soalnya sistem transportasi kita, khususnya kereta api, masih amburadul. nanti kalau sistemnya sudah bagus dan gajinya sudah setinggi gaji pilot atau nahkoda kapal, anda boleh berlomba-lomba menjadi masinis. ketimbang anda nanti jadi kambing hitam dan menginap di penjara hanya karena jadi masinis.

Denpasar, Oktober 2010

[caption id="attachment_284934" align="aligncenter" width="500" caption="foto seorang masinis yang sedang bekerja. foto tersebut diambil di kereta api parahyangan yang berangkat untuk terakhir kalinya. (c) kompasimages"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline