Lihat ke Halaman Asli

Keberbakatan dan Bagaimana Otak Belajar

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak sebagai organ yang penting dari tubuh kita, karena semua fungsi organ tubuh dan pusat kehidupan berada pada otak. Dari aktivitas belajar yang sering dilakukan, aktivitas fisik maupun aktivitas berpikir yang kompleks akan menumbuhkan sel-sel otak baru, dimana sel otak tersebut tumbuh di bagian yang disebut hipokampus. Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak, jika otak merasa stimuli yang di dapat itu tidak penting, maka informasi tersebut akan mendapat prioritas yang rendah, tetapi jika informasi yang didapat itu penting, maka informasi yang di dapat akan ditempatkan dalam long term memori. Dalam melakukan pembelajaran juga di sesuaikan dengan kemampuan otak untuk mencerna apa yang telah di dapat. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya mengetahui dan memahami bahwa pentingnya memanfaatkan kedua belah otak untuk belajar, agar hasil belajar yang diperoleh lebih baik dan terjadi keseimbangan pemakaian fungsi otak.

Menyeimbangkan otak kanan dan kiri bisa dilakukan dengan pada saat belajar sambil mendengarkan usik hal itu dilakukan untuk menjauhi setres dalam belajar jadi tidak cepat bosan. Selain guru memperhatikan keseimbangan pemakaian otak kanan dan kiri juga harus memperhatikan anak berbakat yang ada dalam kelas. Keberbakatan merujuk pada kemampuan intelektual yang tinggi serta kretivitas yang merupakan ekspresi tertinggi dari keberbakatan. Potensi yang dimiliki tiap anak berbeda maka dari itu keberbakatan yang dimiliki tiap anak juga berbeda. Bakat tidak hanya berbatas pada satu keahlian, namun dapat berupa kecerdasan ganda yang dilandasi paradigma bahwa setiap manusia terlahir membawa potensi genius, tinggal bagaimana manusia itu sendiri memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya. Potensi genius tersebut yaitu kekaguman, rasa ingin tahu, spontanitas, vitalitas, fleksibilitas yang bisa dilatih dan dikembangkan dengan jalur pendidikan formal yang sudah di jalani oleh siswa dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Terdapat tiga kelompok indikator keberbakatan yakini kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kreativitas yang tinggi, dan komitmen terhadap tugas yang sangat kuat. Anak yang memiliki kemampuan umum di atas rata-rata lebih menonjol di bandingkan dengan anak yang memiliki kemampuan biasa dan memiliki kemauan untuk maju hanya dalam tingkatan biasa saja. Kreativitas yang tinggi dapat ditunjukkan oleh rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap suatu masalah yang belum di ketahui dan masalah yang baru di dengar, memcahkan masalah dengan cara sendiri, pandai dalam mengemukakan pendapat, sehingga orang yang mendengar akan yakin dengan pendapat yang di ungkapkan dalam mengemukakan pendapat secara unik dan masuk akal, berani mengambil resiko, suka mencoba-coba suatu hal yang baru. Sedangkan anak yang berkomitmen kuat lebih banyak memakai belahan otak sebelah kiri lebih dikaitkan dengan motivasi untuk berprestasi yaitu tangguh dan ulet dalam menghadapi suatu masalah dalam pembelajaran yang dia hadapi.

Dalam menyelesaikan masalah dengan penuh tanggung jawab dan ulet, disiplin, mandiri, dan sangat berambisi untuk mendapat nilai yang sempurna. Faktor-faktor yang menunjang pembelajaran antara lain nutrisi, gen, sifat dan tempramen, pengalaman, prapembelajaran, disfungsi otak, teman atau bisa dikatakan lingkungan. Kita belajar diwali dari pengalaman yang di lalui, dalam belajar keputusan untuk untuk menyimpan atau membuang informasi  biasanya dilakukan tanpa sadar karena berada di bawah kendali hipokampus, jika informasi itu memiliki arti emosional yang bersangkutan, maka akan dimasukkan dalam memori jangka panjang. Tiga tingkatan otak yang kita miliki antara lain Reptilia brain/batang otak (lapisan paling dalam) berfungsi untuk mengontrol pernapasan, denyut jantung, reaksi insting dalama keadaan bahaya atau terancam. Dalam batang otak juga di kelola insting primitif dari wilayah pribadi seseorang seperti alasan seseorang marah ketika di dekati oleh seseorang.

Sistem limbic/ otak mamalia yang berfungsi sebagai pengendali emosi membantu mempertahankan keseimbangan hormonal, rasa haus, rasa lapar, dan bagian penting dari ingatan jangka panjang. Jika kita melibatkan emosi yang mendalam kita akan lebih mudah mengingatnya. Neo-cortex aau otak neomamalia yang berisi intelegensi dan penalaran. Bagian otak inilah yang menyebabkan manusia mampu mengendalikan emosi dan nafsu. Pada bagian otak ini kita mampu berpikir secara intelek, mengambil keputusan hati-hati sehingga apa yang kita lakukan dapat terkontrol dengan baik dan sesuai pada tempatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline