Lihat ke Halaman Asli

Ekan Toro

Mahasiswa

Mahasiswa Mengajak Para Pengusaha Tahu untuk Mengembangkan IPAL Tahu Sederhana yang Ramah Lingkungan

Diperbarui: 17 Agustus 2023   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah Tahu yang dibuang ke Sungai-Dokumentasi Pribadi 

Tim Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 598 Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyelenggarakan Sosialisasi Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tahu Sederhana, Jum’at (28/7/2023). 

“Warga unjuk rasa karena pabrik tahu membuang limbahnya ke sungai pada saat malam hari dan menimbulkan bau yang tidak sedap.” Ucap Kepala Desa Sumberkencono. Hal ini menjadi suatu permasalahan yang sudah cukup lama dihadapi oleh Desa Sumberkencono. Kepala Desa Sumberkencono ditempatkan dalam situasi antara keberlangsungan kesejahteraan pekerja tahu atau dengan menutup pabrik tahu demi melayani komplain masyarakat

Maka dari itu, Tim Mahasiswa MMD mengusulkan program kerja ini guna menanggulangi permasalahan limbah tahu yang mencemari ekosistem perairan. Pabrik tahu yang belum memiliki sistem pengolahan limbah tahu yang benar akan membuang limbah tersebut pada malam hari ke Sungai yang digunakan warga untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, Irigasi, dan lain-lain karena situasi tersebut tidak diketahui masyarakat sekitar. Diharapkan, dengan adanya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang sederhana limbah tahu hasil pabrik bisa didaur ulang menjadi air bersih dan tidak mencemari sungai masyarakat lagi.

Cara kerja IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang sederhana ini dengan menggunakan lima bak buatan untuk menampung limbah tahu tersebut. Dari setiap bak buatan tersebut ada proses pengolahan limbah cair seperti proses fisika, kimia, dan biologi. Proses Fisika yang digunakan adalah filtrasi menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Lalu, proses kimia yang digunakan adalah menggunakan bahan kimia seperti tawas dengan bantuan aerator agar TDS (Total Dissolved Solids) yang ada di limbah cair bisa naik ke permukaan. Lalu yang terakhir adalah proses biologi dengan bantuan Mikroba EM4 dan Pupuk NPK.

Sosialisasi IPAL Sederhana secar Door to Door-Dokumentasi Pribadi

Sistem sosialisasi ini dilakukan dengan cara Door To Door, yang mana Tim Mahasiswa MMD 598 Sumberkecono menjelaskan dari satu pabrik ke pabrik tahu yang lain. Diharapkan, dari hasil sosialisasi ini Kepala Desa Sumberkencono menjadikan program IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang sederhana ini sebagai prioritas agar warga mampu mengelola limbah tahu dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline